KOMPAS.com - Jam tangan dengan fitur GMT merupakan salah satu jenis jam tangan paling populer dan sering dibicarakan.
Jenis jam tangan ini ada di dalam katalog manufaktur jam kelas atas semacam Longines, Ulysse Nardin, Bell & Ross, hingga Seiko.
Keunikan jam tangan GMT yang membedakan dari jam tangan standar, yaitu adanya jarum tambahan pada dial yang menunjukkan Greenwich Mean Time.
Greenwich Mean Time merupakan titik nol untuk zona waktu di seluruh dunia yang berada di Greenwich, Inggris yang dijadikan patokan pembagian waktu di Bumi.
Pada dasarnya, fitur GMT memungkinkan pengguna untuk mengetahui lebih dari satu zona waktu.
Baca juga: Menunjukkan Fase Bulan, Ini Keistimewaan Jam Tangan Moonphase
Konsep waktu 24 jam dalam sehari sudah diketahui sejak zaman Mesir Kuno, dan Greenwich Mean Time pertama kali diperkenalkan pada 1884.
Namun, jam tangan dengan fitur GMT baru diluncurkan selama The Jet Age, era di mana maskapai penerbangan mulai memberlakukan perjalanan udara antar benua.
Seiring meningkatnya perjalanan udara menggunakan pesawat ke luar negeri, timbul beberapa "efek samping" seperti pilot yang lupa waktu di rumah atau penumpang yang mengalami jet lag.
Jet lag kerap terjadi pada orang yang bepergian melewati beberapa zona waktu berbeda.
Kondisi itu membuat jam biologis atau jam internal tubuh seseorang terganggu karena mereka kesulitan beradaptasi dengan zona waktu yang baru.
Era 1950-an menandai awal kemunculan jam tangan GMT.
Antara tahun 1954-1955, Rolex memproduksi jam tangan GMT yang disebut GMT-Master Pan Am.
Hadir dalam bezel bernuansa biru dan merah, GMT-Master itu memiliki kemampuan unik untuk menunjukkan dua zona waktu sekaligus.
Waktu berlalu, merek lain turut merancang jam tangan GMT. Jam tangan ini tak hanya identik dengan pilot, karena para penumpang juga memakainya.
Baca juga: 20 Jam Tangan Keren, Bukan Made in Swiss!
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.