Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/01/2023, 15:20 WIB
Dinno Baskoro,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Jangan mudah percaya

Meski dikatakan sehat, para ahli tetap menyarankan pasien diabetes dan masyarakat lainnya agar lebih teliti saat membeli madu mentah.

Sebab di Amerika Serikat saja, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS belum mengatur regulasi terkait label "madu mentah" bagi produsen madu.

Kemungkinan hal itu juga berlaku di banyak negara yang lain termasuk di Indonesia.

Bisa saja ada produsen nakal yang sengaja memberi label "madu mentah" padahal madu yang diproduksi tetap melalui proses tertentu.

Madu mentah yang asli memang tidak perlu diproses sama sekali. Begitu madunya dipanen dari sarang lebah, madu hanya butuh dibersihkan dari sisa kotoran, kemudian dimasukkan ke dalam kemasan.

"Beberapa masih menganggap madu mentah itu tidak perlu diproses. Tetapi yang lainnya melakukan proses minimal, seperti pemanasan ringan sebelum dimasukkan ke dalam botol," ujar Geb Bastian, PhD, RDN, LN, asisten profesor ilmu gizi di South Dakota State University.

Dalam hal ini, masyarakat perlu lebih mewaspadai setiap madu mentah yang hendak dibeli.

Akan lebih baik, kata peneliti, jika kita langsung membelinya dari peternak madu dan tanyakan pada si penjual apakah madu yang dijual ini melalui proses pemanasan atau tidak.

Baca juga: Kenali Manfaat Madu Mentah dan Risikonya bagi Kesehatan 

Cara mengonsumsi madu mentah yang direkomendasikan

Pedoman diet merekomendasikan kita untuk membatasi asupan gula hingga 10 persen kebutuhan kalori harian.

Rekomendasi itu rupanya juga berlaku untuk pemanis yang lain termasuk madu.

Tapi, madu termasuk aman ketika dijadikan sebagai alternatif pengganti gula.

Tipikal rasa manis dan teksturnya juga tidak jauh berbeda, sehingga cara mengonsumsi madu mentah yang baik dapat dijadikan sebagai pemanis pengganti gula.

Atau bagi pasien diabetes dan kolesterol tinggi, madu mentah dapat dikonsumsi langsung sekitar dua sendok makan per hari.

Baca juga: Berbagai Manfaat Madu dan Efek Sampingnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com