Infeksi rahim dan saluran tuba yang menyebabkan nyeri panggul dan demam. Infeksi yang parah mungkin memerlukan rawat inap untuk antibiotik melalui infus.
Penyakit radang panggul dapat merusak saluran tuba, ovarium dan rahim, termasuk leher rahim.
2. Infeksi di sekitar testis
Infeksi klamidia akan mengganggu tabung panjang melingkar yang menyimpan sperma dan mengangkutnya dari testis (epididimis).
Infeksi tersebut dapat memicu demam, nyeri skrotum (kantung kulit di belakang penis tempat testis berada), dan pembengkakan.
Baca juga: Testis Besar Sebelah, Kapan Dianggap Berbahaya?
3. Infeksi kelenjar prostat
Dalam kasus yang jarang, infeksi klamidia dapat menyebar ke kelenjar prostat pria dan menimbulkan radang (prostatitis).
Prostatitis akan menyebabkan nyeri selama atau setelah berhubungan seks, demam dan menggigil, buang air kecil yang menyakitkan, dan nyeri punggung bawah.
4. Infeksi pada bayi baru lahir
Infeksi klamidia dapat berpindah dari saluran vagina ke bayi saat ibu melahirkan, menyebabkan pneumonia atau infeksi mata yang serius.
5. Hamil di luar kandungan
Kehamilan ektopik atau hamil di luar kandungan terjadi ketika sel telur yang dibuahi tumbuh di luar rahim --biasanya di tuba falopi.
Sel telur itu perlu diangkat guna mencegah komplikasi yang mengancam jiwa, seperti pecahnya tabung.
Infeksi klamidia akan meningkatkan risiko ibu untuk mengalami kehamilan ektopik.
Baca juga: Kehamilan Ektopik (Hamil di Luar Rahim): Penyebab, Gejala, Cara Mengobati
6. Infertilitas