KOMPAS.com - Tidak ada cara ajaib untuk menurunkan tekanan darah dengan instan.
Diperlukan perubahan gaya hidup jangka panjang untuk menurunkan tekanan darah, seperti mengurangi stres, berolahraga, tidur cukup, dan makan makanan rendah sodium.
Alternatif lainnya, obat-obatan juga dapat membantu agar tekanan darah lebih terkontrol meskipun tidak selalu disarankan.
Merubah gaya hidup tentunya membutuhkan waktu dan tidak mudah dilakukan bagi semua orang.
Bagi individu yang memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi), penting untuk mengubah gaya hidup dalam jangka panjang, bahkan mempertimbangkan pengobatan jika disarankan oleh pakar medis.
Baca juga: Tips Menjaga Tekanan Darah Tetap Stabil
Simak selengkapnya 10 cara menurunkan tekanan darah yang dihimpun laman Lifestyle Asia berikut ini.
Pastikan kita mengukur tekanan darah dengan benar.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), faktor-faktor berikut dapat membuat angka pembacaan tekanan darah menjadi sangat tinggi:
Baca juga: 2 Minuman Menyegarkan yang Cocok Menurunkan Tekanan Darah
Guna mengukur tekanan darah secara akurat, pastikan mengikuti panduan di bawah ini:
Menurut penelitian, tekanan darah bisa meningkat hingga tiga jam setelah minum kopi.
Agar mendapatkan pembacaan tekanan darah yang akurat, hindari asupan kopi atau minuman berkafein lain sekitar tiga jam sebelum pengukuran.
Baca juga: 7 Tanda Harus Berhenti Minum Kopi, Salah Satunya Haid Tidak Lancar
Stres dapat meningkatkan tekanan darah untuk sementara, dan stres kronis akan menimbulkan lonjakan tekanan darah dalam jangka panjang.
Untuk mengatasinya, cobalah teknik menurunkan stres seperti:
Baca juga: Mengenal Sound Bath dan Manfaatnya untuk Relaksasi dan Redakan Stres
Bagi yang menderita hipertensi secara terus-menerus (persisten), penyedia layanan kesehatan dapat merekomendasikan obat untuk menurunkan tekanan darah meliputi: