"Dalam jamuan yang sangat formal, semakin sedikit kebisingan yang kita buat, semakin baik."
Etika ini perlu dilakukan sebagai cara kita menghormati staf layanan yang harus membersihkan piring dengan memegang tepiannya.
"Bagian kiri atas piring Anda untuk dibuang," kata Meier.
Misalnya ada kulit lemon yang tidak ingin dimakan, tulang ikan atau sisa makanan lainnya.
Baca juga: Panduan Pakaian ke Restoran Fine Dining untuk Perempuan dan Laki-laki
Jangan pernah mengangkat roti dari piring kecuali ingin memasukkannya ke mulut kita.
Artinya, kita harus mengolesi roti saat masih di atas piring, tetapi jangan mengolesi seluruh irisan sekaligus.
Baca juga: 6 Jenis Roti yang Aman Disantap Tanpa Khawatir Berat Badan Naik
Putuskan potongan yang akan dimakan, berikan mentega, lalu angkat potongan itu untuk dimasukkan ke dalam mulut.
Cara ini berlaku juga untuk bagel, muffin, biskuit, dan produk sejenis roti lainnya.
Serbet harus dilipat dua dengan lipatan menghadap ke arah tubuh kita.
"Kita tidak pernah menghapus noda, kami mengoleskan noda," kata Meier.
"Dan kemudian kita tutup serbetnya sehingga semua noda tetap tertutup di bagian dalam serbet, jadi Anda tidak akan pernah lagi membuat presentasi yang berantakan untuk tamu Anda."
Baca juga: Etika Mengajukan Komplain di Restoran tanpa Harus Bersikap Kasar
Poinnya adalah untuk tidak mengatakannya secara terang-terangan di hadapan orang lain yang sedang bersantap.
Katakan saja jika kita perlu keluar sebentar namun tak perlu menguraikan alasannya.
Etika fine dining lain yang penting adalah tak perlu mengatakan 'selamat makan', 'bon appetit' atau kalimat serupa lainnya.