"Berhasil mengatur atau mengurangi jumlah kesulitan yang dirasakan anak dapat membantu mereka membangun kepercayaan pada kemampuan mereka," kata Roth.
Apabila orangtua mengalihkan perhatian anak-anak dengan ponsel dan tidak membantu mereka mengatasi situasi yang menyulitkan, kesempatan anak untuk belajar menenangkan diri pun hilang.
Baca juga: Riset Ungkap Kaitan Ibu Depresi dan Anak Rewel
Jika selama ini kita selalu memanfaatkan gadget sebagai sarana untuk menenangkan anak, cobalah cara lain seperti meminta anak menjelaskan perasaan mereka.
"Bantu anak mengidentifikasi apa yang mereka rasakan dan mengapa perasaan itu ada," tutur Ali Alhassani, dokter anak dan kepala klinik di Summer Health.
"Begitu mereka memahami perasaan mereka, orangtua dapat membantu mereka melewatinya dengan teknik seperti pernapasan dalam, citra terpandu, relaksasi otot, dan kesadaran."
Ketika orangtua melihat anak marah, pastikan anak mengetahui bahwa bukan masalah besar bagi mereka untuk merasakan emosi negatif.
Roth menyarankan untuk memberikan pertanyaan kepada anak seperti "saya mengetahui kamu benar-benar marah. Beri tahu saya bagian mana dari tubuhmu yang merasa marah?"
"Setelah anak mampu menciptakan koneksi antara tubuh dan pikiran, orangtua dapat mengenalkan teknik pernapasan yang mempromosikan gagasan tubuh yang rileks menghasilkan pikiran yang rileks," lanjut Roth.
Jauh lebih baik jika teknik menenangkan diri ini diajarkan kepada anak saat mereka sedang tidak emosi.
"Mencoba mengajari anak keterampilan dan pelajaran berharga ini di saat mereka tantrum biasanya merupakan usaha yang sia-sia," ungkap Roth.
"Cobalah berbicara dengan anak dan ajari ketika mereka belum mengalami disregulasi."
Baca juga: Anak Mudah Rewel di Usia 2 Tahun, Apakah Normal?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.