Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Kebiasaan Buruk yang Mengurangi Produktivitas di Pagi Hari

Kompas.com - 05/01/2023, 16:30 WIB
Gading Perkasa,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat bangun pagi, setiap orang mempunyai kebiasaan berbeda-beda.

Namun rupanya rutinitas yang dilakukan dapat memengaruhi bagaimana produktivitas kita selama sepanjang hari.

Jika kita sudah menetapkan rutinitas pagi, hal itu dapat membantu membuat kita merasa lebih terkendali dan lebih mudah menyelesaikan tugas harian.

Baca juga: 5 Menu Sarapan yang Bisa Cegah Rasa Lelah dan Kantuk di Pagi Hari

"Banyak dari kita menganggap pagi sebagai awal baru dan kesempatan untuk menulis hari kita," sebut psikolog Dr Emily Guarnotta, PsyD.

"Pemikiran ini bisa menjadi seperti ramalan yang terpenuhi sendirinya, di mana kita sebenarnya mendapatkan manfaat dari keterlibatan dalam perencanaan dan memprediksi hari."

Sebaliknya, orang yang memulai hari tanpa rencana dan hanya melihat berita, bermain medsos, atau mengecek email, maka mereka memulai hari dengan mode reaktif daripada mode proaktif.

Menurut pelatih kesehatan nutrisi integratif Lianna Nielsen, hal itu dapat membuat kita menjadi kurang produktif, terutama untuk mencapai tujuan pribadi.

"Mengekspos diri kita pada hal-hal negatif, ketakutan, atau perbandingan di pagi hari dapat menciptakan perspektif yang kita gunakan untuk melihat dunia," tutur dia.

Baca juga: 3 Alasan Mengapa Kopi Bisa Membuat Lebih Bahagia dan Produktif

Para ahli menguraikan tujuh kebiasaan buruk yang membuat kita kurang produktif di pagi hari.

1. Menekan tombol snooze

Menekan tombol snooze pada alarm ponsel untuk menunda waktu bangun sebenarnya tidak memberikan kita waktu istirahat, catat Dr Amanda K. Darnley, PsyD, pemilik Chrysocolla Counseling di Philadelphia, AS.

Kebiasaan ini justru menciptakan stres karena kita membuang waktu yang diperlukan untuk mempersiapkan diri secara mental dalam menjalani hari.

Baca juga: Mengapa Snooze pada Alarm Hanya Sembilan Menit?

"Cobalah menemukan kegiatan untuk dinantikan di pagi hari yang membuat kita bangun dari tempat tidur ketika alarm pertama kali berbunyi," kata Darnley.

Kegiatan itu bisa berupa makan sarapan favorit, atau memasak air panas untuk membuat secangkir kopi.

2. Segera memeriksa gadget setelah bangun

Ilustrasi menggunakan smartphone.jannoon28/ Freepik Ilustrasi menggunakan smartphone.
Orang seringkali mengecek pesan singkat, email atau medsos via gadget untuk mengetahui sesuatu yang mereka lewatkan selama tidur.

Padahal, perilaku seperti itu dapat menghambat produktivitas dan memperburuk suasana hati.

"Menggulir gadget tidak hanya membuang waktu, mengakibatkan kita terburu-buru di pagi hari, tetapi juga membuat kita stres atau khawatir, tergantung pada apa yang dibaca," catat Darnley.

Baca juga: 3 Rutinitas Pagi Hari yang Bermanfaat buat Tubuh Lebih Bersemangat

Daripada bermain media sosial atau memeriksa email, lakukan meditasi selama lima menit.

Bisa juga mengatur alarm untuk menyetel musik, dan meluangkan waktu beberapa menit dengan meregangkan tubuh mengikuti musik sebelum meninggalkan kamar tidur.

3. Menyaksikan berita

"Jika kita memulai hari dengan mengekspos diri pada masalah dunia, itu cenderung menciptakan lensa negatif dan berbasis ketakutan untuk melihat hidup kita, dan memengaruhi cara kita membuat keputusan dan berkomunikasi," papar Nielsen.

Lebih lanjut, wanita itu menyarankan untuk mengawali hari dengan mengecek kondisi tubuh dan kebutuhan kita sebelum menyaksikan berita.

"Jika perlu, baca sekilas judul berita dan baca artikel terkait apa pun setelah kita mulai bekerja," tambahnya.

Baca juga: Apakah Membaca Berita Buruk Bahaya bagi Kesehatan Mental?

4. Tidak menyisihkan waktu untuk bangun tidur sepenuhnya

Ilustrasi perempuan bangun pagi dan kulit glowingFreepik Ilustrasi perempuan bangun pagi dan kulit glowing
Aimee Bernstein, guru, psikoterapis dan pelatih eksekutif mengingatkan pentingnya menyisihkan waktu untuk bangun sepenuhnya sekitar 30 menit.

"Jika kita tidak punya waktu untuk benar-benar bangun, kita kesulitan menghadapi orang-orang dan situasi yang ditemui dan energi kita terkuras," katanya.

"Sebaliknya, luangkan waktu sejenak untuk merasakan keindahan keberadaan, merasakan pernapasan kita, dan mensyukuri semua yang ada dalam hidup kita."

Baca juga: Bangun Tidur Sebelum Jam 7 Pagi Bikin Hidup Lebih Waras, Ini Buktinya

5. Mengonsumsi gula dan karbohidrat

Sarapan roti atau donat di pagi hari dapat membuat gula darah melonjak, ujar Nielsen.

"Jika kita memulai hari dengan makan karbohidrat sederhana, dapat diprediksi gula darah turun beberapa jam di pagi hari, yang merusak produktivitas, suasana hati, dan fokus," terangnya.

Sebagai gantinya, Nielsen menganjurkan untuk menyeimbangkan karbohidrat dengan protein, lemak sehat, dan sayuran.

Baca juga: 5 Menu Sarapan yang Bisa Cegah Rasa Lelah dan Kantuk di Pagi Hari

"Coba masukkan alpukat, mentega kacang, atau telur di atas roti bakar atau tambahkan sayuran hijau ke smoothie."

Makan dengan menjaga keseimbangan gula darah akan membuat kita menjadi produktif. Jangan lupa menyeimbangkan protein, lemak sehat, serat, dan sayuran setiap kali makan.

6. Tidak merapikan tempat tidur

Merapikan tempat tidur sangat membantu untuk mempersiapkan diri kita menjalani hari.

"Menjadi produktif membutuhkan aliran energi dan struktur," kata Bernstein.

"Tanpa aliran energi, kita tidak akan memiliki motivasi atau kreativitas yang dibutuhkan dan tanpa struktur, kita kekurangan organisasi dan hanya bisa menyelesaikan sedikit tugas."

Rapikan tempat tidur setiap pagi sebagai ritual untuk menyediakan struktur yang dapat dibangun sepanjang hari.

"Seiring waktu, pencapaian sederhana ini mengembangkan kemampuan untuk penyelesaian dan pengaturan, yang mengarah pada rasa kesejahteraan dan pencapaian lainnya," lanjut Bernstein.

Baca juga: Merapikan Tempat Tidur, Kunci Sukses Peraih Emas Olimpiade Caeleb Dressel

7. Mengkhawatirkan hari Senin

Ilustrasi cemas dan takutKatarzynaBialasiewicz Ilustrasi cemas dan takut
"Dalam budaya kita, Senin pagi sangat terkait dengan perasaan takut tentang minggu depan," kata Dr Ashwini Nadkarni, MD, psikiater asosiasi dan instruktur di Harvard Medical School.

Ketakutan ini dapat memengaruhi tujuan dan produktivitas kita. Maka dari itu, cobalah membingkai ulang (reframing) perasaan khawatir itu menjadi tujuan yang bisa diubah.

"Misalnya, jika kita memulai pagi hari dengan ketakutan akan rapat di siang hari, anggaplah sebagai momen di mana kita berencana untuk mengajukan ide baru atau berinteraksi lebih mendalam dengan seseorang di tim," cetus Nadkarni.

"Membingkai ulang peristiwa mengerikan sebagai peluang untuk memiliki tujuan atau tujuan yang dipersonalisasi dapat membantu."

Baca juga: Penyebab Monday Blues, Perasaan Sedih dan Benci Hari Senin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com