KOMPAS.com - Liburan seharusnya menjadi hal menyenangkan dan membuat pikiran terasa segar setelah dilanda kepenatan saat bekerja.
Namun, bagaimana jika yang terjadi justru sebaliknya?
Bukan pikiran segar yang didapat setelah berlibur, melainkan rasa stres dan sedih yang tak kunjung hilang.
Jika mengalaminya, ada kemungkinan kita menderita depresi setelah liburan.
Baca juga: Apakah Liburan Ampuh Hilangkan Burnout pada Ibu? Ini Kata Psikolog
Dikutip dari Healthline, rupanya banyak peneliti yang menyimpulkan bahwa itu disebabkan karena masa liburan tidak berlangsung selamanya.
Saat masa liburan berakhir, kebahagiaan seseorang akan kembali seperti sebelumnya, saat sebelum bepergian.
Untungnya, depresi saat liburan ini sebenarnya bisa dicegah.
Jadi jika kita akan bepergian lagi di kemudian hari saat berlibur, tips berikut mungkin bisa membantu.
Ini daftarnya.
Meski kita sering berpikir untuk membereskan rumah setelah pulang, ada baiknya kita melakukan hal yang berlawanan.
Sebab jika kita bisa membuat rumah terasa nyaman dengan mengganti seprai baru atau mencuci handuk di kamar mandi tentu akan membuat kita seakan disambut saat pulang ke rumah.
Baca juga: 8 Manfaat Tak Terduga dari Kebiasaan Membersihkan Rumah
Jika memiliki anggaran dan jadwal kosong, beri diri waktu selama satu atau dua hari untuk menyesuaikan diri sebelum harus kembali bekerja.
Lalu, manfaatkanlah waktu transisi itu untuk berbelanja, membongkar, mencuci pakaian, dan mengurus segala sesuatu yang terjadi saat kita bepergian.
Misalnya saja, menonton film, makan siang bersama teman, atau bermain golf.