Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Kita Terjerat Pertemanan Toxic? Kenali Tanda-tandanya

Kompas.com - 06/01/2023, 12:50 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Satu sisi

Pertemanan seharusnya menjadi hubungan timbal balik dengan memberi maupun menerima sama banyaknya.

Jika kita merasa terlalu sering memberi atau menginvestasikan tenaga emosional tanpa respon setera mungkin telah terjadi pertemanan toxic.

Baca juga: 3 Tips Membangun Pertemanan Saat Usia Bertambah Tua

Lelah dan terkuras

Tanda lain yang bisa dikenali adalah perasaan kita ketika berada di sekitar teman tersebut.

Apakah mood kita memburuk? Merasa cemas? Kelelahan karena kehadiran mereka?

Jika iya, artinya persahabatan itu berdampak negatif pada kita dan mungkin tidak sehat.

Selalu disalahkan

Pertemanan toxic jelas terjadi jika kita selalu jadi pihak yang disalahkan untuk setiap hal.

Padahal mungkin saja itu adalah kesalahan teman kita atau perbuatan keliru yang seharusnya dipertanggungjawabkan bersama.

Baca juga: Ini Alasan Kenapa Manusia Sering Menyalahkan Takdir

Guilt trip

Teman yang toxic juga cenderung melakukan guilt trip sehingga kita terus-menerus merasa bersalah pada mereka.

Akibatnya, kita merasa harus menebus hutang tersebut dengan memenuhi permintaan atau keinginan mereka.

Tidak dapat dipercaya

Ilustrasi tidak percaya diri karena memiliki karang gigi hitamfreepik Ilustrasi tidak percaya diri karena memiliki karang gigi hitam
Tidak ada rasa percaya adalah tanda paling jelas dari pertemanan toxic.

Kita enggan curhat pada mereka, khawatir tidak bisa menyimpan rahasia atau perasaan dikhiniati lainnya.

Hal ini mengindikasikan jika kita sebenarnya menyadari ada yang salah dalam hubungan persahabatan ini.

Manipulatif

Manipulasi dalam pertemanan toxic bisa sangat halus sehingga luput disadari seperti membangun rasa bersalah, perilaku pasif-agresif, dan gaslighting.

"Manipulasi mencakup perilaku apa pun ketika seseorang mencoba menipu Anda untuk berperilaku dengan cara tertentu," ujar ahli terapi dan hubungan Ann Barham, MFT.

Baca juga: 5 Karakter Orangtua yang Toxic, Suka Manipulatif dan Egois

Intimidasi

Intimidasi tidak hanya berupa kekerasan fisik namun juga mental dan emosional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com