Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/01/2023, 15:57 WIB
Anya Dellanita,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bullying bukan hanya bisa terjadi pada anak-anak di usia remaja atau di bangku kuliah.

Faktanya, saat ini ada banyak kasus bully yang terjadi di tempat kerja.

Salah satu contoh nyatanya, kasus bullying yang menimpa seorang pegawai di Komisi Penyiaran Indonesia beberapa waktu lalu, di mana korban dilecehkan secara fisik dan verbal.

Baca juga: Nasib Korban Pelecehan Seksual KPI, Dinonaktifkan dan Dapat Surat Penertiban

Lebih lanjut, bullying di tempat kerja pun bisa terjadi pada siapa saja dan dilakukan oleh siapa saja.

Tanda atasan termasuk pelaku bullying

Kasus bullying ini akan sangat sulit ditangani jika pelakunya adalah atasan kita sendiri, sosok yang seharusnya bertanggung jawab terhadap kondisi di perusahaan.

Sayangnya, terkadang seseorang tidak menyadari bahwa atasan mereka adalah pelaku bullying dan mengira perilaku hanya merupakan sifat yang keras atau dorongan agar kita bekerja lebih baik lagi.

Namun, penting bagi kita untuk mengidentifikasi apakah atasan kita benar-benar merupakan pelaku bullying atau sekadar berlaku tegas dan keras.

Untuk memastikannya, berikut tanda-tandaya yang dikutip dari Verywell Family.

  • Menghambat kesuksesan kita

Seorang pelaku bullying biasanya tidak ingin melihat kita sukses. Sebab jika itu terjadi, ia akan merasa tidak lagi bisa mengontrol kita.

Akibatnya, atasan kemungkinan akan menghukum kita atas kesalahan yang tidak pernah kita buat atau mengungkit kesalahan masa lalu kita.

Tak hanya itu, mereka juga bisa membuat kita tidak dapat mengajukan promosi, transfer, atau pelatihan tambahan.

Baca juga: Waspadai, Ciri-ciri Atasan Toksik di Kantor

Bahkan, bisa saja ia akan membuat pekerjaan kita menjadi berlebihan atau menjanjikan promosi dan kenaikan gaji untuk membuat kita bekerja ekstra, namun pada akhirnya, janji itu tidak ditepati.

Hal ini bisa saja terjadi jika atasan kita adalah orang yang sangat menipulatif.

  • Mengintimidasi

Seorang atasan yang merupakan pelaku bullying bisa mengancam untuk memecat atau menyakiti kita secara verbal dan fisik.

Selain itu, perilaku intimidasi ini juga bisa diperlihatkan jika ia sering menganggap rendah kita, mengganggu ruang pribadi kita, atau memberi tatapan yang merendahkan.

  • Menggaggu privasi kita

Komunikasi dengan atasan di kantor sangat penting untuk memastikan pekerjaan berjalan dengan lancarPexels/ Yan Krukov Komunikasi dengan atasan di kantor sangat penting untuk memastikan pekerjaan berjalan dengan lancar
Beberapa atasan terkadang memata-matai atau menguntit kita.

Bahkan, ada beberapa atasan yang mendengarkan pembicaraan pribadi kita, membuka email, atau mengacak barang pribadi kita saat kita sedang berada di luar kantor.

Ini dilakukannya semata-mata untuk mencari senjata untuk menyerang kita.

Baca juga: Cegah Bullying di Tempat Kerja, Begini Caranya

  • Mengisolasi kita

Atasan yang melakukan bullying bisa mengisolasi kita secara sosial. Misalnya, dengan tidak mengajak kita ke acara perusahaan atau rapat di luar jam kerja.

Bahkan, mereka bisa memutuskan sesuatu saat kita berada di luar kantor hingga tidak memperbolehkan kita mengikuti rapat atau istirahat makan siang.

  • Mempertanyakan kemampuan dan komitmen kita

Pelaku bullying di kantor biasanya akan mempertanyakan kemampuan kita dengan menganggap remeh opini atau ide kita.

Terkadang, perilaku ini juga bisa ia lakukan di hadapan orang lain.

Ia juga bisa saja menyalahkan kita di tempat kerja sembari membual bahwa kemampuan yang dimilikinya selalu menghasilkan hal baik.

Baca juga: Tanda-tanda Bullying di Tempat Kerja dan Dampaknya bagi Karyawan

Tak hanya itu, atasan seperti ini juga bisa mempertanyakan komitmen kita terhadap pekerjaan.

Bahkan meski kita bekerja selama berjam-jam dan mengorbankan waktu pribadi, itu tidak akan pernah cukup baginya.

  • Menyebarkan rumor tentang kita

Ilustrasi bergosip.Shutterstock Ilustrasi bergosip.
Pelaku bullying biasanya senang membuat orang lain terlihat buruk.

Hasilnya, ia bisa saja menyebarkan gosip tentang pekerjaan, penampilan, atau kehidupan pribadi kita.

Tak jarang, atasan seperti ini akan berbohong saat membicarakan tentang kita agar reputasi kita pun memburuk.

Hal ini tentu dilakukannya untuk membuat orang lain meyakini bahwa kita berhak mendapat perlakuan buruk darinya.

Baca juga: Merasa Punya Atasan yang Mudah Insecure? Ini Tanda-tandanya

  • Mempersulit pekerjaan kita

Atasan yang melakukan bullying akan menetapkan tenggat waktu yang tidak realistik agar kita gagal.

Ia juga bisa saja mengubah pedoman proyek yang ada, sehingga membuat kita bekerja lebih keras dan berpotensi gagal.

Selain itu, mereka juga tidak membagikan informasi yang penting sehingga menunda maupun menyabotase pekerjaan kita.

Menolak menandatangani sebuah dokumen proyek juga bisa jadi salah satu taktik pembully untuk mempersulit pekerjaan kita.

  • Melecehkan kita secara verbal

Atasan yang senang melakukan bullying biasanya aktif menyiksa dan mempermalukan pegawainya di depan umum.

Karena itu, bisa saja ia akan berteriak, menghinda, atau membentak kita.

Ia juga bisa saja melontarkan candaan kejam terkait pekerjaan kita atau memberikan kritik yang tidak adil.

Baca juga: Tips Menghadapi Atasan yang Tak Bisa Ditebak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com