Delapan jam setelah kita berhenti merokok, maka kadar oksigen di dalam darah sudah meningkat.
Dalam hitungan minggu, fungsi paru-paru bisa meningkat pula sekitar 30 persen.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2018, konsumsi alkohol dapat memicu peningkatan risiko serangan jantung dan aritmia (detak jantung tidak teratur).
Dampak dari alkohol di dalam darah yang berlebihan bisa melemahkan otot jantung, yang pada gilirannya mengganggu fungsi jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh.
Kadar kolesterol jahat atau LDL seringkali menjadi penyebab utama serangan hingga penyakit jantung.
Kolesterol jahat yang mengalir di dalam darah ini secara langsung dapat memengaruhi pasokan darah dan memicu penyumbatan.
Dengan memerhatikan setiap makanan yang dikonsumsi serta bergerak aktif alias olahraga rutin, maka jumlah kolesterol jahat di dalam darah bisa berkurang.
Organ jantung adalah bagian dari otot seperti anggota tubuh lainnya. Ketika organ ini tidak dilatih, maka fungsinya juga dapat menjadi lemah.
Olahraga secara teratur tidak hanya bermanfaat untuk menurunkan berat badan, tetapi juga mengurangi risiko penyakit dan serangan jantung.
Para ahli merekomendasikan agar kita berolahraga setidaknya 150 menit setiap minggu.
Latihan yang rutin dilakukan ini juga dapat memperbaiki sistem kardiovaslukar, mencegah penyumbatan serta memperbaiki sirkulasi darah.
Baca juga: 4 Kacang yang Bermanfaat untuk Mencegah Penyakit Jantung
Pola makan seimbang juga dapat menjadi cara untuk mencegah penyakit jantung.
Para ahli menyebutkan kalau salah satu diet terbaik untuk menjaga kesehatan jantung adalah diet Mediterania.
Diet yang satu ini mengutamakan asupan rendah lemak dan gula, memprioritaskan buah dan sayuran serta mengonsumsi protein tanpa lemak serta menghindari daging olahan dalam bentuk apapun, seperti kornet, bakso, sosis dan lain sebagainya.
Kebiasaan menyikat gigi secara rutin tak cuma dapat menjaga kesehatan gigi dan mulut, tetapi juga jantung.