Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 09/01/2023, 05:38 WIB
|
Editor Wisnubrata

KOMPAS.com - Sebagian orang mungkin masih mempertanyakan apakah makan telur bisa bikin kolesterol naik?

Telur merupakan sumber asupan berprotein dan menawarkan sejumlah nutrisi bermanfaat bagi tubuh.

Mulai dari kalsium, kalium, magnesium, vitamin B, vitamin A, folat, lemak hingga kalori yang tidak terlalu tinggi.

Meski dianggap sehat, namun beberapa orang menghindari makan telur dalam jumlah tertentu agar kolesterolnya tetap terkontrol.

Lantas, apa benar telur bisa memicu kolesterol tinggi? Untuk lebih jelasnya coba simak ulasan berikut ini.

Baca juga: Kandungan Protein dalam Tempe dan Kacang Melebihi Telur 

Fakta telur bisa memicu kolesterol tinggi

ilustrasi telur rebusUnsplash/Rasa Kasparaviciene ilustrasi telur rebus

Beberapa penelitian menemukan fakta terkait konsumsi telur ayam (makanan yang umum dikonsumsi masyarakat) dan penyakit jantung.

Penyakit jantung ini sangat erat kaitannya dengan kadar kolesterol jahat di dalam darah yang dapat memicu pembentukan plak di pembuluh darah.

Sementara itu, telur ayam dianggap sebagai makanan dengan kolesterol tinggi sehingga kerap dihindari.

Padahal makanan dengan rasa gurih ini cukup menawarkan nutrisi penting yang baik bagi kesehatan tubuh.

Akan tetapi, satu hal yang perlu disadari bahwa pemicu kolesterol naik bukan karena makan telur saja.

Ada sejumlah kebiasaan atau faktor lain yang membuat telur seolah menjadi makanan yang buruk bagi kesehatan jantung.

Menurut laman Cleveland Clinic, berikut sejumlah fakta yang menjadi alasan kolesterol naik setelah mengonsumsi telur.

1. Fakta telur dan kadar kolesterolnya

Demi mencegah penyakit jantung akibat kolesterol tinggi, para pakar kesehatan menyarankan agar kita membatasi asupan berkolesterol sesedikit mungkin.

Tujuannya agar tidak mengonsumsi makanan dengan kolesterol melebihi 300 mg per hari.

Sedangkan dalam satu butir telur besar (telur ayam), kadar kolesterolnya hanya sekitar 186 mg dan semuanya ditemukan pada kuning telur.

Jika tidak ada makanan lain berkolesterol tinggi yang kita konsumsi dalam sehari, menurut peneliti, makan satu butir telur per hari sudah cukup aman bagi kesehatan.

2. Makanan pendamping telur

Misalnya saja saat sarapan yang dalam satu porsi terdapat telur, bacon, sosis atau ham yang merupakan makanan tinggi lemak trans.

Jenis makanan yang satu ini termasuk daging olahan yang berisiko meningkatkan penyakit jantung serta mengandung kolesterol yang tinggi juga.

Kebiasaan konsumsi makanan pendamping telur yang juga mengandung kolesterol tinggi itulah yang dikatakan dapat menyebabkan kolesterol naik setelah mengonsumsinya.

Baca juga: Mengonsumsi Telur Setiap Hari, Apakah Aman? 

Ilustrasi telur, telur ayam.UNSPLASH/EDUARDO CASAJUS GOROSTIAGA Ilustrasi telur, telur ayam.

3. Cara memasak telur

Cara memasak telur juga dapat berkontribusi dalam peningkatan kadar kolesterol di dalam tubuh.

Terutama jika telur digoreng dengan minyak, butter atau mentega.

Metode memasak yang satu ini bisa menambah kadar lemak jenuh pada makanan, yang jika kita konsumsi berlebihan dalam jangka panjang juga dapat memicu risiko penyakit jantung.

Agar kolesterol dari telurnya dapat lebih terkendali, merebus telur dapat menjadi metode memasak terbaik untuk alasan kesehatan.

4. Telur bisa mencegah penyakit serius

Bagi orang yang sehat (tanpa riwayat penyakit atau faktor risiko), makan tujuh butir telur dalam satu minggu bisa menjadi cara sehat untuk mencegah penyakit serius.

Seperti halnya jenis stroke tertentu hingga kondisi mata serius yang disebut degenerasi makula yang dapat memicu kebutaan.

Bahkan kata penelitian, mengonsumsi tujuh butir telur dalam satu minggu tidak meningkatkan risiko penyakit jantung.

Tapi lain halnya bagi orang dengan diabetes. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa makan tujuh butir telur dalam seminggu bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.

Mengenai fakta tersebut, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui antara risiko telur, diabetes dan penyakit jantung.

Namun ada kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil studi tersebut, yaitu penderita diabetes memang disarankan untuk tidak berlebihan mengonsumsi makanan apapun demi mencegah komplikasi.

5. Putih telur bisa jadi pilihan

Jika kita sangat menyukai telur, tapi tidak ingin kena kolesterol tinggi atau khawatir dengan kadar kolesterolnya.

Peneliti menyarankan untuk mengonsumsi putih telurnya saja. Sebab pada bagian ini sama sekali tidak ditemukan kolesterol.

Putih telur diperkaya dengan protein yang baik untuk pembentukan massa otot, mencegah tekanan darah tinggi dan baik untuk kesehatan mata.

Baca juga: 5 Menu Sarapan untuk Menurunkan Kolesterol, Salah Satunya Putih Telur

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke