Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Sneaker di Tahun 2023, Adidas Yeezy Sudah Ketinggalan Zaman?

Kompas.com - 09/01/2023, 16:48 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tahun 2023 sudah berjalan beberapa hari. Tentunya, akan ada banyak perubahan tren sneaker di tahun ini.

Menurut para pakar, sepatu performa seperti Hoka dan gaya 2000-an (Y2K) tetap eksis.

Sementara itu, hype Nike Dunk akan mulai berkurang. Siluet Yeezy bahkan diramal kehilangan popularitas pasca Adidas memutus kerja sama dengan desainer dan rapper Kanye West.

Inilah tren sneaker yang populer dan bakal ditinggalkan di tahun 2023, dikutip laman The Insider:

1. Memadukan sepatu performa dengan pakaian kasual

Gel Kayano 27asics Gel Kayano 27
Sepatu performa tebal kini menjadi bagian dari pakaian kasual.

Jadi jangan heran, jika sepatu Hoka One One, Asics, atau Salomon akan sering terlihat dipakai orang berjalan-jalan atau berolahraga di gym.

"Apa yang menarik adalah merek-merek itu sangat fokus pada performa, tidak terlalu fokus untuk terlihat keren," ujar Heather Newberger, penata fesyen dan penulis.

Beberapa siluet yang diperkirakan menjadi tren di kalangan konsumen termasuk Hoka Clifton, Asics Gel-Kayano, hingga Salomon XT-6.

"Salomon XT-6 adalah sepatu populer di tahun 2023 karena kita mendapatkan sepatu bagus dan nyaman yang menarik bagi banyak konsumen berbeda," tutur Youtuber sepatu kets dan fesyen, Bryce Moore.

2. Meningkatnya pamor New Balance

New Balance X Jjjjound 990v4
New Balance X Jjjjound 990v4
New Balance, merek yang identik dengan sepatu ayah alias dad shoes sangat digemari saat ini.

Menurut Moore, kolaborasi New Balance dengan desainer semacam JJJJound dan Joe Freshgoods meningkatkan popularitas siluet seperti 990 V3 dan 993.

Moore memperkirakan, siluet 1096R bersol tebal bisa menjadi siluet hype berikutnya dari New Balance.

3. Minat terhadap Nike Dunk dan New Balance seri 550 menurun

Selama pandemi banyak model Nike Dunk dan New Balance 550 yang dirilis ke publik.

Namun, hype kedua sepatu tersebut akan surut di tahun ini.

4. Momen bangkitnya Adidas Samba

Adidas Samba Jason Dill Adidas Samba Jason Dill
Moore memperkirakan, Adidas Samba bisa menjadi penerus New Balance 550 atau Nike Dunk.

Siluet Samba sudah ada sejak tahun 1949, ketika Adidas pertama kali meluncurkan siluet tersebut sebagai sepatu sepak bola.

Tahun ini, Adidas memperkenalkan kolaborasi yang ditunggu-tunggu dengan desainer JJJJound.

Merek perlengkapan olahraga asal Jerman itu juga bermitra dengan desainer Inggris Grace Wales Bonner dalam beberapa model Samba, termasuk yang dilepas Juni 2022 lalu.

"Banyak dari siluet Samba berasal dari histeria pasca Piala Dunia," kata Newberger.

"Ini adalah jenis sepatu yang sudah lama disukai di Inggris atau di luar negeri."

5. Adidas Yeezy tak lagi populer

 YEEZY BOOST 350 V2 Onyxadidas YEEZY BOOST 350 V2 Onyx
Model Yeezy akan ketinggalan zaman pada tahun 2023, menyusul perpisahan Adidas dan Kanye West.

Rapper dan desainer itu "diceraikan" Adidas pada Oktober tahun lalu usai melakukan serangkaian tindakan kontroversial, termasuk ujaran kebencian bernada anti-semit di medsos.

"Ye membuat sepatu itu (Yeezy) memiliki konotasi yang buruk," sebut Brendan Cannon, penata gaya di Cannon Media Group.

"Orang tidak mau memakai Yeezy karena mereka tidak ingin orang lain mengomentarinya di jalan."

Adidas sekarang berencana merilis model Yeezy tanpa branding Yeezy pada awal tahun ini. Tapi minat pecinta sneaker pada sepatu itu tidak akan lagi sama seperti dulu.

6. Memadukan sneaker dengan pakaian santai dan gaun

Meghan mengenakan sneakers Veja saat bersama pangeran Harry ke Sydney, AustraliaShutterstock Meghan mengenakan sneakers Veja saat bersama pangeran Harry ke Sydney, Australia
Gaya kasual seperti memadukan sneaker dengan pakaian santai akan terus berlanjut, menurut Cannon.

"Semua orang akan memilih pakaian yang santai dan keren karena ini juga fashion-forward," paparnya.

Kombinasi gaya kasual yang menjadi hits di tahun 2023 termasuk memakai celana straight leg atau wide leg dan kaus atau rompi oversized.

Kombinasi sneaker dengan gaun juga akan banyak ditemui, lanjut Cannon.

"Gwen Stefani berada di garis depan dari tampilan gaun dan sepatu kets. Tapi tampilan itu kembali karena itu memadukan kenyamanan dan gaya," imbuhnya.

7. Permintaan sneaker berkelanjutan dan ramah lingkungan meningkat

Semakin banyak merek yang melayani keinginan pembeli milenial dan Gen Z untuk fesyen berkelanjutan, kata Newberger dan Cannon.

Merek seperti Allbirds dan Veja dikenal sering membuat sneaker ramah lingkungan.

Bahkan, merek raksasa semacam Nike dan Adidas mulai mengkampanyekan penggunaan plastik daur ulang di beberapa desain perusahaan.

8. Gaya Y2K akan bertahan

sepatu Cinderella dari Onitsuka TigerOnitsuka Tiger sepatu Cinderella dari Onitsuka Tiger
Gaya Y2K yang melanda di akhir 90-an akan bertahan sedikit lebih lama di tahun 2023, berkat Gen Z dan banyaknya unggahan video di TikTok.

Pakaian era Y2K yang populer termasuk rok mini, kaus oversized, dan jaket kulit.

Sementara itu, alas kaki Y2K mencakup sepatu platform dan sepatu bot serta sneaker bersol tebal.

"Membawa tren itu kembali sepertinya sangat cocok untuk saat ini karena itu semua tentang kenyamanan dan gaya," kata Cannon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com