Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 10/01/2023, 17:57 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Atau, kita juga dapat mengikuti konseling bersama pasangan untuk mengetahui kondisi yang dialami dan menemukan solusinya.

American Urological Association merekomendasikan untuk berbicara dengan ahli kesehatan mental bersama pasangan.

7. Menurunkan stres

Stres dan kecemasan sering dikaitkan dengan lemah syahwat.

Studi 2019 menemukan, stres adalah salah satu prediktor utama disfungsi ereksi, di samping kecemasan dan depresi.

Dalam studi itu disebutkan, stres kronis dapat memengaruhi testosteron atau menyebabkan kurang tidur. Dua kondisi ini bisa memicu lemah syahwat.

Meski demikian, studi lain di tahun 2020 tidak menemukan hubungan antara stres dan lemah syahwat.

Adapun studi kecil di tahun 2014 yang menunjukkan, program manajemen stres selama delapan minggu disertai pengobatan terbukti efektif memperbaiki lemah syahwat, dibandingkan hanya menjalani penogobatan saja.

8. Mengurangi asupan alkohol

Mengonsumsi alkohol dalam jumlah sedang (kurang dari 21 gelas per minggu) dikaitkan dengan penurunan risiko lemah syahwat, menurut studi di tahun 2018.

Dalam studi lain di tahun yang sama, ditemukan disfungsi seksual --khususnya disfungsi ereksi-- umum terjadi pada individu dengan sindrom ketergantungan alkohol.

Bukan hanya itu. Studi dari tahun 2020 juga mengidentifikasi alkohol sebagai faktor risiko lemah syahwat.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) merekomendasikan agar pria mengonsumsi alkohol dua gelas atau lebih sedikit per hari.

9. Berhenti merokok

Merokok dapat merusak pembuluh darah dan mencegah darah dalam jumlah memadai mencapai penis untuk ereksi.

Merokok juga mengurangi ketersediaan oksida nitrat dalam tubuh, yang diperlukan untuk memicu relaksasi otot dan meningkatkan aliran darah yang berperan dalam ereksi.

Menurut studi di tahun 2015, kebiasaan merokok dikaitkan dengan peningkatan risiko lemah syahwat dan lemah syahwat yang parah.

Studi tersebut menyimpulkan, berhenti merokok --terutama bagi pria di bawah usia 50 tahun, dapat membantu memperbaiki kondisi ini.

Baca juga: 8 Hal Aneh Penyebab Disfungsi Ereksi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com