Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/01/2023, 05:34 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selama bertahun-tahun, tikus dikenal sebagai hewan pengerat cerdas yang biasa mengelabui kucing dan menakut-nakuti manusia.

Dalam film kartun --seperti Tom & Jerry, tikus juga digambarkan senang menyantap keju dan akan melakukan segala upaya untuk mendapatkan makanan favoritnya.

Tapi, apakah tikus memang suka makan keju? Benarkah hewan itu hanya senang tinggal di rumah yang kotor?

Inilah fakta dan mitos umum mengenai tikus yang sebaiknya diketahui.

1. Mitos: keju adalah makanan favorit tikus

Hampir sama seperti manusia, tikus menikmati berbagai makanan termasuk karbohidrat, lemak, dan protein.

Meskipun tikus makan keju, keju bukanlah makanan favorit tikus karena hewan itu akan mengambil apa saja yang bisa dimakan.

Bahkan dalam kondisi darurat tanpa makanan, seekor tikus bisa memakan tikus lain.

Baca juga: Apakah Kucing Benar-Benar Makan Tikus?

2. Mitos: kelelawar adalah tikus terbang

Faktanya, kelelawar bahkan bukan tergolong sebagai hewan pengerat.

Kelelawar masuk dalam mamalia yang disebut Chiroptera, sedangkan tikus berada dalam keluarga Rodentia.

Di samping kesamaan sebagai hewan mamalia, kelelawar dan tikus tidak memiliki kesamaan lain.

3. Mitos: tikus memiliki tulang berongga

Tikus diketahui mampu melewati ruang yang relatif sempit. Dari situlah, timbul mitos bahwa hewan tersebut memiliki tulang berongga.

Namun, tikus adalah mamalia vertebrata dengan sistem muskuloskeletal yang tidak memiliki tulang selangka.

Itu sebabnya, tikus bisa dengan mudah melewati celah kecil di seluruh bagian rumah.

4. Fakta dan mitos: tikus itu jinak

Seringkali saat melihat wajah tikus, kita menyadari ekspresi tikus yang seolah-olah ketakutan.

Tapi apakah tikus benar-benar hewan penakut? Jawabannya iya dan tidak.

Tikus bisa menjadi agresif saat kawin atau melindungi wilayahnya. Terkadang, tikus juga akan bertindak agresif pada manusia.

Namun pada berbagai kasus, tikus akan menghindari kontak dengan manusia dan kabur jika memungkinkan.

Hanya saja, ketika tikus merasa terpojok, tikus mungkin menjadi agresif untuk memertahankan diri.

Baca juga: 6 Cara Mengusir Tikus dari Rumah supaya Tidak Tertular Penyakit

5. Fakta: tikus adalah hewan nokturnal

Tikus merupakan hewan nokturnal, artinya tikus lebih suka mencari makan pada malam hari.

Jika terdapat bunyi decitan, gemerisik atau menggerogoti sesuatu setelah matahari terbenam di area rumah, ada kemungkinan rumah kita sudah menjadi "sarang" tikus.

6. Fakta dan mitos: tikus tinggal di rumah kotor

Tikus lebih tertarik memiliki sumber makanan yang terjamin daripada memikirkan kebersihan.

Oleh karenanya, rumah yang kotor atau jarang dibersihkan dapat memudahkan tikus untuk mengakses makanan. Misalnya, remah-remah dan tumpahan makanan yang tidak dibersihkan.

Namun, bukan berarti tikus tidak senang tinggal di rumah yang bersih.

7. Mitos: tikus hidup sendirian

Meski bisa hidup menyendiri, tikus liar dan tikus rumahan cenderung hidup berkelompok.

Terlebih lagi, tikus sering berkembang biak dan melahirkan rata-rata 6-10 anak setahun.

Jadi jika kita melihat satu tikus di rumah, kemungkinan besar ada banyak tikus lainnya.

8. Mitos: kucing dibutuhkan untuk menangkal tikus

Kucing adalah pemburu alami, jadi kebanyakan kucing rumahan pasti akan menangkap tikus jika menemukannya.

Namun, mengadopsi kucing untuk mengendalikan tikus bukanlah ide yang baik.

Tikus dapat menularkan penyakit, parasit atau racun dari perangkap ke kucing dan membuat kucing sakit.

Kemudian, jika kita melihat satu tikus di rumah, kemungkinan besar ada lebih banyak lagi tikus yang bersembunyi di sekitar area rumah.

Kucing tidak dapat mengendalikan jumlah tikus ini, terlepas dari seberapa baik kemampuan kucing berburu.

Baca juga: 8 Cara Mudah Mencegah Tikus Masuk ke Rumah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com