KOMPAS.com - Bagi orang-orang yang hidup dengan kondisi attention deficit hyperactivity disorder atau ADHD, overthinking sepertinya bukanlah sesuatu yang asing.
Overthinking terjadi ketika pikiran kita terjebak dalam satu lingkaran, di mana kita terus menerus memikirkan hal yang sama tanpa merasa lebih baik atau menemukan solusi yang tepat.
Pemikiran kita mungkin terjebak pada kekhawatiran sehari-hari atau pada peristiwa di masa depan.
Baca juga: Overthinking lantaran Pasangan Selingkuh? Ini Cara Meredakannya
Namun, sebagian besar overthinking yang dialami kemungkin berkaitan dengan peristiwa yang terjadi di masa lalu.
Entah itu sesuatu yang terjadi minggu lalu atau beberapa dekade yang lalu, kita terus berharap telah melakukan atau mengatakan sesuatu yang berbeda akibat adanya penyesalan.
Nah, karena pada orang ADHD otak bekerja dengan lebih cepat daripada orang normal, maka overthinking lebih sering terjadi dan lebih banyak perasaan negatif yang dialami.
Jadi, akan sangat membantu untuk merefleksikan kembali suatu situasi dan melihat apa yang berhasil dan apa yang akan kita lakukan secara berbeda di lain waktu.
Di sisi lain, overthinking juga bisa merusak dan dapat mengakibatkan kesedihan atau depresi.
Hal ini membuat kita merasa cemas dan menurunkan kepercayaan diri dalam kemampuan untuk menavigasi dunia, serta membuat kita kurang bersosialisasi.
Baca juga: Overthinking Bukan Penyakit Mental, Pahami Cara Mengatasinya
Apabila kita sudah sering mengalami overthinking sepanjang hidup, jangan khawatir.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.