Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Memberikan Pertolongan Saat Orang Terdekat Jadi Korban KDRT

Kompas.com - 11/01/2023, 14:24 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) adalah peristiwa yang merusak fisik, mental dan masa depan korban.

Kejadian tersebut bisa meninggalkan trauma yang amat dalam sehingga tak lagi bisa berfungsi seperti semula.

Dukungan dari banyak pihak, khususnya orang terdekat akan sangat membantu agar korban bisa memulihkan diri seiring berjalannya waktu.

Baca juga: Sikap Romantis Berlebihan Kerap Jadi Pola Perilaku Pelaku KDRT

Figur publik seperti Venna Melinda biasanya lebih mudah mendapatkan dukungan dan pertolongan dari orang sekitarnya.

Namun hal tersebut tidak selalu dialami oleh korban kekerasan domestik lainnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Athalla naufal (@athallanaufal7)

Cara menolong korban KDRT

Pada momen seperti ini, kita wajib membiasakan diri berempati kepada korban KDRT.

Sebabnya, risiko mengalami kekerasan domestik sangat tinggi dialami oleh siapa saja, dari berbagai kalangan.

Selalu ada kemungkinan jika nanti korban KDRT adalah orang terdekat, yang tidak bisa diduga.

Baca juga: 4 Jenis Kekerasan yang Termasuk KDRT

Pada saat seperti itu, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mendukung orang terdekat yang menjadi korban KDRT.

Memahami KDRT tidak hanya bersifat fisik

KDRT adalah kekerasan yang bisa terjadi dalam banyak bentuk fisik, mental maupun emosional.

Selain itu, ada banyak bentuk kontrol, seperti isolasi, penyalahgunaan ekonomi, degradasi, manipulasi, dan ancaman gaslighting.

Rich Ham, seorang manajer National Domestic Violence Hotline di Amerika Serikat, mengatakan salah korban yang ditanganinya mengaku jika rasa sakit fisik yang dialaminya tidak seberapa dibandingkan luka emosional yang tertinggal.

Baca juga: 4 Fase KDRT yang Membuat Korbannya Sulit Melepaskan Diri

Jangan menghakimi

Beberapa orang gemar mengkritik orang lain karena tak bisa menahan diri. Pexels/ Keira Burton Beberapa orang gemar mengkritik orang lain karena tak bisa menahan diri.
Psikolog Lisa Aronson Fontes, dosen senior di University of Massachusetts Amherst, AS, menyarankan untuk tidak mengkritik pelaku KDRT yang merupakan pasangan orang terdekat kita itu.

"Faktanya adalah, tidak ada yang akan menjalin hubungan dengan orang yang kasar jika mereka kasar sepanjang waktu," ujarnya.

"Jadi biasanya orang yang sangat kasar juga bisa sangat penyayang, sangat murah hati, sangat membantu."

Baca juga: Kenali Pelaku KDRT sejak Masa Pacaran, Ini Tanda-tandanya

Ia berpesan agar kita tidak perlu berlagak mnjadi terapis, mendesak lebih jauh soal detail kejadian atau memberi saran yang tidak perlu.

Sebaliknya, cobalah untuk menjadi teman yang baik dengan mendengarkan pengalaman tersebut.

"Pernyataan paling kuat yang dapat Anda buat adalah: Saya percaya Anda," ungkapnya.

Tetap menjalin komunikasi

Ilustrasi menelepon.Androidandme.com Ilustrasi menelepon.
Pastikan untuk tetap menjalin hubungan dengan berkomunikasi via chatting atau telepon termasuk sesekali mengajak jalan-jalan.

Cara in memang sederhana namun sangat ampuh untuk membantu khususnya menghilangkan unsur isolasi, yang biasanya dialami korban KDRT.

Fontes mengatakan hubungan yang diwarnai kekerasan domestik dapat merusak harga diri seseorang.

Jadi afirmasi positif bisa menjadi penangkal yang ampuh seperti pujian tulus atas sifat atau keterampilannya.

Baca juga: Cara Tunjukkan Kepedulian pada Kasus KDRT, Bukan Malah Dijadikan Prank

Biarkan korban mengambil keputusan sendiri

Berusaha membantu sahabat yang menjadi korban KDRT bisa membuat kita frustasi.

Mereka mungkin tetap membela pasangannya atau berubah pikiran soal keputusannya.

Rich Ham di National Domestic Violence Hotline menyarankan agar tidak membuat keputuan untuk teman kita atau mencoba mengambil alih situasi meskipun kita sebenarnya berniat baik.

"Sangat penting bagi kita untuk menyadari bahwa [KDRT adalah] tentang kekuasaan dan kontrol," kata Ham.

Upaya menolong mereka harus melibatkan kekuatan dan kendali korban KDRT sendiri terhadap keputusan dalam hidupnya.

"Itu bisa menjadi salah satu kesalahan terbesar kita sebagai penolong," katanya.

Tanyakan apa yang dibutuhkan

Ilustrasi curhatShutterstock Ilustrasi curhat
Ada banyak hambatan untuk meninggalkan hubungan penuh KDRT seperti ancaman, kekhawatiran akan uang, atau pertimbangan anak.

Jadi tanyakan kepada korban KDRT soal bantuan apa yang mereka butuhkan dari kita.

Fontes menerangkan korban bisa berkonsultasi dengan advokat KDRT untuk membuat rencana keselamatan, bahkan jika tidak berniat meninggalkan pasangannya.

Baca juga: Bukan Aib, Ini yang Harus Dilakukan Saat Jadi Korban KDRT

Hal ini membantu mereka memikirkan jawaban atas pertanyaan penting, seperti:

  • Apakah Anda memiliki kata sandi untuk mengingatkan teman bahwa Anda dalam masalah?
  • Jika Anda merasa tidak aman, ke mana Anda bisa pergi?
  • Apakah Anda memiliki nomor telepon penting hafal?

Saat ini ada banyak bantuan yang bisa diakses oleh korban KDRT untuk mendapatkan perlindungan hukum, bantuan finasial maupun kebutuhan lainnya.

Jangan remehkan persahabatan

Bantuan terbaik yang bisa kita berikan adalah persahabatan atau dukungan untuk korban kekerasan domestik.

Lisa Fontes mengatakan kehidupan yang diwarnai sebagai KDRT bisa dianalogikan sebagai gelombang besar yang tak terkendali namun kehadiran sahabat atau orang terdekat bisa menjadi tali penyelamat.

"Saat seorang teman mengulurkan tangan dan memegangnya serta mencoba menariknya masuk, mungkin itu satu-satunya keamanan yang mereka miliki," kata Fontes.

"Jika seorang teman mendukungmu, itu sepadan dengan dunia."

Baca juga: Berniat Memperbaiki Hubungan yang Diwarnai KDRT? Ini Saran dari Pakar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com