KOMPAS.com - Semut api termasuk ke dalam jenis semut merah yang sengatannya bisa menimbulkan ketidaknyamanan hingga beberapa jam atau hari.
Bagi kebanyakan orang, sengatan semut api tidak lebih dari sekadar ketidaknyamanan.
Namun bagi beberapa orang, sengatannya dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat, gatal-gatal, dan infeksi pada kulit.
Bahkan, sengatan juga dapat mengancam jiwa bagi orang-orang yang alergi terhadap racun semut api.
Baca juga: 8 Tips Aman Membasmi Semut di Rumah Tanpa Bahan Kimia
Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai semut api, simak penjelasan selengkapnya seperti yang dilansir dari laman Medical News Today berikut.
Istilah semut api mengacu pada beberapa spesies semut penyengat. Dua spesies yang umumnya dapat menyebabkan masalah adalah:
Berasal dari Amerika Selatan, Solenopsis invicta telah menjajah setidaknya 13 negara bagian di AS.
Kurang dari 1,2 cm panjangnya dan berwarna merah hingga coklat, spesies ini umumnya dikenal sebagai semut api merah impor.
Semut api merah membangun gundukan dengan lebar sekitar 45 cm.
Gundukan ini sering ditemukan di rumput atau halaman berumput, tempat tidur taman, jalan masuk, dan area lain memiliki akses ke makanan.
Semut ini biasanya memakan hewan, beragam buah, serta sayuran. Mereka menggunakan racunnya untuk melumpuhkan mangsanya.
Dengan demikian sekelompok besar semut api bisa melemahkan hewan yang jauh lebih besar dengan cepat, seperti katak dan kura-kura.
Berasal dari Amerika Selatan, Solenopsis richteri umumnya dikenal sebagai semut api hitam impor.
Semut api hitam hanya ditemukan di beberapa negara bagian di Gulf Coast dan tenggara, termasuk Texas, Mississippi, dan Alabama.
Semut api hitam juga membangun gundukan. Gundukan semut api hitam cenderung jauh lebih besar daripada gundukan semut api merah.
Semut ini hampir identik dengan semut api merah dalam ukuran dan bentuknya, hanya saja berwarna hitam atau coklat tua daripada coklat kemerahan.
Kedua spesies ini secara agresif mempertahankan gundukan dan menyengat penyusup dalam kelompok besar.
Sengatan biasa terjadi di antara tukang kebun, anak-anak yang sedang bermain, dan hewan peliharaan.
Selain itu, semut api juga biasanya terus menyerang sampai korbannya meninggalkan gundukan.
Kebanyakan orang tersengat pada kaki dan tungkai setelah mereka menginjak gundukan.
Baca juga: 5 Cara Alami Mengusir Semut dari Tanaman
Tidak seperti banyak spesies serangga penyengat dan penggigit lainnya, semut api dapat menyengat beberapa kali.
Pada kebanyakan orang, sengatan semut api menyebabkan iritasi kulit ringan.
Namun, sebuah studi tentang racun semut api mengidentifikasi setidaknya 46 protein dan menunjukkan bahwa racun tersebut mengandung bahan yang memengaruhi sistem saraf.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.