"Dulu saya berpikir, saya tidak akan pernah mengeluh tentang kesehatan saya seperti yang dilakukan orangtua saya,'" katanya.
"Tetapi, sekarang saya menemukan, karena saya semakin tua, saat kami bersama teman-teman seusia kami, kami berbicara banyak tentang kesehatan kami dan saya tidak menyensornya," ungkap dia.
Buku ini mengidentifikasi empat tahap berbeda dari kehidupan orang dewasa, dari masa remaja hingga akhir kehidupan, dan membongkar bagaimana apa yang kita butuhkan dari satu sama lain berubah seiring waktu.
"Kita bergerak seiring dengan tahap kehidupan kita," terangnya.
"Kekhawatiran besar kita berubah. Dan tidak apa-apa untuk membicarakan hal itu kemudian tertarik pada keprihatinan besar orang lain," jelas dia.
Waldinger menuturkan, kita semua ingin merasa dilihat dan dipahami.
Salah satu cara terbaik untuk membantu teman, keluarga, dan ikatan sosial lainnya merasakan hubungan itu adalah dengan benar-benar ingin tahu, tidak peduli berapa lama kita telah mengenal mereka.
"Kita harus membiarkan diri kita tertarik pada apa yang benar-benar disukai orang lain," kata Waldinger.
Hal ini tidak selalu merupakan tugas yang mudah. Profesor psikiatri ini ingat ketika putranya masih remaja, dan sangat menyukai komik manga Jepang dan novel grafis.
"Itu terlihat bodoh bagi saya," ujarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.