KOMPAS.com - Pernahkah kamu menahan godaan untuk tidak cheating saat sedang diet?
Atau tidak membeli barang-barang yang tidak diperlukan untuk menghemat pengeluaran bulanan?
Semua itu adalah bentuk-bentuk sederhana dari disiplin diri atau self discipline.
Menurut jurnal yang ditulis oleh Zimmerman dan Kitsantas pada tahun 2014, disiplin diri secara luas didefinisikan sebagai kontrol sadar yang berorientasi pada hasil yang sukses dalam mengatasi hambatan atau rintangan.
Baca juga: 8 Pengasuhan Gaya Jepang yang Ajarkan Disiplin pada Anak Sejak Dini
Salah satu ilmuwan yang berada di garis depan penelitian pengendalian diri, Angela Duckworth, juga mendefinisikan disiplin diri sebagai kemampuan untuk menekan respons yang lebih kuat dan membutuhkan kesadaran diri.
Seorang filsuf ternama, Lao Tzu pernah mengatakan, menguasai orang lain adalah kekuatan, namun menguasai diri sendiri adalah kekuatan yang sejati.
Hal ini pula yang dimaksud sebagai disiplin diri.
Kemudian, mengendalikan pikiran, serta perilaku memiliki manfaat yang besar dalam kehidupan pribadi maupun profesional.
Dalam beberapa studi, para peneliti bahkan menemukan bagaimana disiplin diri tidak hanya memprediksi hasil akademis para siswa, melainkan juga peningkatan nilai mereka selama tahun ajaran.
Di samping itu, anak-anak yang memiliki tingkat disiplin tertinggi di prasekolah dan sekolah dasar lebih cenderung memiliki lebih sedikit masalah kesehatan, lebih sedikit penggunaan zat bermasalah, dan lebih baik dalam hal keuangan pribadi.
Baca juga: Disiplin Pakai Masker dan Vaksin untuk Hadapi Varian Virus Baru
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.