"Pengurangan risiko kematian akibat penyakit pernapasan sebenarnya jauh lebih besar, yaitu 35-46 persen," kata Hu.
Karena mengandalkan laporan diri peserta tentang pilihan makanan mereka, studi ini hanya menunjukkan hubungan antara pola makan dan dampaknya bagi kesehatan, bukan sebab dan akibat.
Tetapi menurut Hu, fakta bahwa studi tersebut melihat diet peserta setiap empat tahun selama jangka waktu yang lama menambah bobot temuan studi.
"Tidak ada kata terlambat untuk menerapkan pola diet sehat, dan manfaat dari pola diet sehat dapat sangat besar dalam mengurangi total kematian dini dan berbagai penyebab kematian dini," kata Hu.
"Masyarakat juga memiliki fleksibilitas dalam menciptakan pola diet sehat sesuai keinginan."
"Tetapi prinsip umumnya, makanlah lebih banyak produk nabati dan lebih sedikit porsi daging merah, daging olahan, tambahan gula dan natrium, apa pun jenis diet yang ingin kita coba," katanya lagi.
Baca juga: Sering Makan Daging Merah Tingkatkan Risiko Kematian Dini
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.