Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang Terjadi jika Kita Makan Salad Setiap Hari

Kompas.com - 16/01/2023, 05:55 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber yahoo.com

KOMPAS.com - Sejak dulu, salad dikenal sebagai salah satu cara mudah dan lezat untuk mengonsumsi sayur dan buah. Karena itulah, reputasinya sebagai makanan sehat guna menurunkan berat badan pun semakin populer.

Memang, ragam sayur dan buah dalam salad bisa mendatangkan beberapa manfaat kesehatan berkat aneka nutrisi di dalamnya secara praktis.

Namun, bagaimana jika salad dikonsumsi setiap hari?

Menurut ahli gizi dan ahli diet bersertifikat di Keatley Medical Nutrition Therapy New York, Gina Keatley, meski umumnya sehat, salad bisa merugikan.

Alasannya, beberapa salad bisa mengandung 2.000 kalori, sama saja dengan total kalori yang diperlukan seseorang per harinya, sehingga kandungan dan porsinya perlu diperhatikan.

Lalu untuk mengetahui lebih lanjut terkait dampak bagaimana jika salad dikonsumsi setiap hari, simak paparan berikut ini.

Baca juga: Bikin Bangga, Pecel dan Gado-gado Masuk 50 Salad Terbaik Dunia

Kita akan mendapatkan banyak vitamin

Selama kita memasukkan berbagai macam sayuran dan buah berbeda setiap harinya, memakan salad setiap hari dapat membuat kita mendapatkan banyak vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh.

Selain itu, sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari Iowa University mengungkapkan, minyak dalam saus salad juga dapat membantu tubuh menyerap mikronutrien yang larut dalam lemak, seperti alfa dan beta karoten, likopen, lutein, vitamin E, vitamin K, dan vitamin A.

Dapat menurunkan berat badan

Salah satu alasan mengapa salad dikonsumsi adalah dapat membantu menurunkan berat badan karena serat di dalamnya.

Ada beberapa manfaat serat terhadap penurunan berat badan, yaitu:

  • Membantu memperlambat laju pencernaan
  • Membuat kita merasa kenyang lebih lama, sehingga membantu mencegah kita memakan camilan padat kalori.
  • Menyehatkan mikrobioma usus

Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2004 pun menemukan bahwa orang yang memakan seporsi kecil salad sebelum makan menu lain, akan mengonsumsi kalori sekitar tujuh persen lebih sedikit dari mereka yang tidak mengonsumsinya.

Bahkan saat mengonsumsi salad dalam porsi besar, kalori yang dikonsumsi akan menjadi 12 persen lebih sedikit dari yang tidak mengonsumsinya sebelum makan.

Baca juga: Makan Salad Juga Bisa Kenyang, Simak Tipsnya

Memelihara kesehatan otak

Makan salad setiap hari juga dapat membuat otak tetap dalam kondisi prima.

Faktanya, sebuah studi tahun 2018 menemukan bahwa makan satu buah setiap hari dapat meningkatkan daya ingat lansia hingga 11 tahun ke depan.

Selain itu, para peneliti menemukan bahwa mereka yang memakan sayuran hijau memiliki fungsi memori yang lebih baik.

Bisa menyebabkan heartburn

Jika menyukai salad dengan saus vinaigrette, berhati-hatilah. Sebab, selain dapat membuat kalori menumpuk, asam di dalamnya dapat memicu heartburn atau rasa seperti terbakar di dada.

Selain itu, tomat dan keju yang sering ada dalam salad juga dapat memperparah heartburn karena bersifat sangat asam.

Jadi jika rentan mengalaminya, pilihah saus salad yang lebih rendah cuka, dan pilih topping yang lebih lembut seperti kacang, biji-bijian, buah, atau lentil.

Bisa membuat kembung

Menurut Keatley, makanan dengan serat tak larut bisa menyebabkan sembelit dan menjadi makanan bakteri usus, yang kemungkinan akan menyebabkan kembung.

Untungnya, hal ini bisa diatasi dengan mengonsumsi salad dalam jumlah kecil, setidaknya hingga tubuh mulai terbiasa menerima makanan baru.

Jika sudah terbiasa, kita bisa menambah porsinya secara bertahap.

Baca juga: Tips Cegah Obesitas dengan Rutin Makan Salad

Memperlancar sekresi

Keatley mengatakan, serat tidak larut akan menarik air saat bergerak melalui saluran pencernaan, sehingga membantu melunakkan feses dan membuatnya lebih mudah untuk dikeluarkan dan mencegah mencegah sembelit.

Kendati demikian, kita perlu membatasi jumlah salad yang dikonsumsi. Pasalnya, jika mengonsumsi sekitar 70 gram serat sehari, penyumbatan usus bisa terjadi.

Selain itu, Mayo Clinic mengatakan, diet tinggi serat tidak larut dapat menurunkan risiko kanker kolorektal berkat efek melindungi yang ditimbulkan dari fermentasi serat di usus besar.

Bisa membuat umur panjang

Menurut Harvard Health, meski tidak ada satupun buah dan sayuran yang menyediakan semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh, konsumsi berbagai jenis sayuran dan buah dapat menjauhkan kita dari penyakit.

Artinya, salad adalah pilihan tepat bagi yang ingin panjang umur.

Sebagai bukti, sebuah meta analisis yang diterbitkan di JRSM Cardiovascular Disease menemukan bahwa memakan sayuran hijau dalam jumlah tinggi membuat risiko terkena penyakit jantung lebih rendah.

Sebuah studi pada tahun 2017 juga menemukan bahwa konsumsi sayuran dapat mencegah kematian prematur serta menurunkan risiko terkena penyakit jantung, stroke, penyakit kardiovaskular, dan kanker.

Baca juga: Tips Memilih dan Menyimpan Sayuran untuk Salad

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber yahoo.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com