Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/01/2023, 13:37 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penambahan atau penurunan berat badan berat badan dapat berdampak pada siklus haid, baik secara positif maupun negatif.

Misalnya, perubahan berat badan mungkin membuat siklus haid dari tidak teratur menjadi teratur, atau mungkin membuat siklus haid lebih jarang atau berhenti sama sekali.

Itu tidak hanya tergantung pada seberapa banyak berat badan kita bertambah atau berkurang, tetapi dari mana kita memulainya.

Siklus haid umumnya berlangsung antara 24 dan 38 hari, dengan rata-rata 28 hari. Periode normal berlangsung antara dua dan tujuh hari, dengan rata-rata lima hari.

Jika kita kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan, siklus haid lebih mungkin tidak teratur.

Baca juga: Binge Eating Disorder (BED)

Mengukur berat badan yang sehat

Kita bisa mengetahui berat badan yang sehat melalui indeks massa tubuh atau BMI.

BMI adalah cara untuk mengukur berapa banyak lemak tubuh yang kita miliki. Untuk menentukannya, lakukan ini:

• Timbang berat badan (dalam kilogram)

• Ukur tinggi badan kita, lalu kuadratkan atau kalikan dengan sendirinya (meter²).

• Bagilah berat badan dengan tinggi badan kuadrat.

• Kalikan dengan 703.

Jadi, apabila berat badan 68 kg dan tinggi badan 1,65 m (165 cm), maka rumusnya akan terlihat seperti 68/(1,65x1,65) = 20,6

Angka itu kemudian menentukan apakah berat badan kita dianggap normal atau sehat sebagai lawan dari kekurangan berat badan, kelebihan berat badan, atau obesitas.

Kendati demikian, BMI adalah ukuran yang tidak sempurna.

Sebab, BMI tidak memperhitungkan faktor-faktor seperti komposisi tubuh, etnis, jenis kelamin, ras, dan usia.

Baca juga: Makanan Pedas Harus Dihindari saat Menstruasi, Mitos atau Fakta?

Meskipun ini adalah ukuran yang bias, BMI masih banyak digunakan dalam komunitas medis karena ini adalah cara yang murah dan cepat untuk menganalisis potensi status kesehatan seseorang.

Bagaimana berat badan memengaruhi siklus haid

Kekurangan atau kelebihan berat badan dapat mengubah siklus haid kita.

Siklus haid sendiri merupakan hasil dari interaksi yang kompleks antara ovarium dan otak.

Perubahan kadar hormon tertentu menyebabkan ovulasi dan lebih banyak perubahan hormon menghasilkan siklus haid.

Apa pun yang mengganggu interaksi ini dapat menghentikan tubuh dari ovulasi. Jika kita tidak berovulasi, maka kita akan melewatkan haid.

Kadar hormon dipengaruhi oleh berat badan dan jumlah lemak di tubuh.

Apabila kita kekurangan berat badan, dengan lemak tubuh yang terlalu sedikit, kita mungkin melewatkan haid.

Begitu juga dengan terlalu banyak lemak dapat menyebabkan siklus haid yang terlewat atau gejala yang berat.

Fluktuasi berat badan yang cepat juga dapat mengganggu siklus haid.

Maka dari itu, jika kita kekurangan berat badan atau sangat kelebihan berat badan dan tidak haid, solusinya adalah mencapai berat badan yang sehat untuk memulai kembali siklus haid secara teratur.

Efek pada penambahan berat badan

Bertambahnya berat badan dapat mengubah siklus haid dalam beberapa cara yang berbeda.

Jika kita memulai dengan berat badan normal dan kenaikan berat badan mendorong kita ke dalam kategori kelebihan berat badan atau obesitas, kita mungkin melihat perubahan dalam siklus haid.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Pengaruhi Siklus Menstruasi, Benarkah?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com