Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - Diperbarui 23/01/2023, 08:23 WIB

KOMPAS.com - Apa yang akan terjadi tubuh pada saat kita mengurangi asupan gula dalam keseharian?

Gula merupakan asupan yang mungkin terasa sulit untuk kita hindari. Sebab, sebagian besar dari makanan yang kita konsumsi mengandung gula.

Meskipun gula berperan sebagai bahan bakar energi dan bisa meningkatkan suasana hati, namun ketika dikonsumsi berlebihan akan ada efek samping yang merugikan tubuh.

Mulai dari sakit kepala, gangguan energi, ketidakseimbangan hormon dan meningkatkan risiko penyakit kronis.

Maka dari itu, asupan gula ini setidaknya perlu dibatasi agar tidak berlebihan dan kebiasaan ini bisa dimulai dengan mengurangi gula dalam keseharian. 

Baca juga: Trik Membersihkan Coffee Grinder dengan Mudah, Cukup Pakai Gula 

Hal yang terjadi pada tubuh saat mengurangi asupan gula

Ilustrasi gula, gula pasir. FREEPIK/JCOMP Ilustrasi gula, gula pasir.

Jumlah asupan gula yang perlu dibatasi menurut pakar kesehatan adalah gula olahan atau tambahan yang disebut sebagai gula rafinasi.

Satu hal yang perlu diperhatikan bahwa gula olahan berbeda dengan gula alami yang terdapat pad buah, madu, hingga susu tanpa pemanis.

Gula rafinasi atau dikenal sebagai sukrosa diproses sedemikian rupa dan biasanya terbuat dari tebu.

Jenis gula yang satu ini memiliki kalori yang tinggi dan kandungan gizinya lebih rendah.

Seperti yang terdapat pada minuman ringan, minuman kemasan, roti, camilan manis, teh atau kopi dengan gula, biskuit, dessert, hingga sejumlah makanan olahan lainnya.

Berbeda dengan gula alami yang mengandung vitamin dan mineral di dalamnya.

Melansir laman Insider, ketika asupan gula rafinasi ini dikurangi, ada beberapa hal yang akan terjadi pada tubuh.

1. Suasana hati menjadi lebih baik

Efek gula di dalam tubuh dapat melepaskan perasaan nyaman karena dapat memicu produksi dopamin dan serotonin di otak.

Jika mulai berhenti atau memangkas asupan gula harian, maka tubuh akan mengalami sejumlah hal yang tidak menyenangkan di tubuh dan otak.

Suasana hati dapat berubah menjadi buruk, lebih cepat marah dan tersinggung.

Beberapa orang juga melaporkan mengalami gejala seperti kelelahan, sakit kepala hingga perasaan sedih atau stres.

Tapi kabar baiknya, menurut Robert Glatter, M.D, asisten profesor pengobatan darurat di RS Lenox Hill, Northwell mengatakan kalau efek itu hanya sementara.

Paling tidak efeknya dapat berlangsung selama satu minggu, tetapi setelah itu tubuh akan menyesuaikan diri dengan kadar glukosa yang baru.

Dampaknya bisa memberikan efek boosting energi, seseorang bisa merasa lebih hidup dan tidak mudah tersinggung.

Suasana hati dari hari ke hari juga akan semakin membaik dan membuat seseorang lebih mudah mengontrol emosinya.

2. Kulit menjadi lebih segar dan sehat

Gula termasuk makanan yang dapat membuat kulit tampak kusam dan rentan mengalami peradangan hingga munculnya jerawat.

Ketika asupan gula dikurangi, maka kita dapat merasakan perubahan yang signifikan terjadi pada kulit.

Elastin dan kolagen di dalam tubuh dapat beredar lebih lancar, mengencangkan kulit, mengurangi tingkat peradangan, membuat warna alami kulit lebih terpancar dan warnanya tampak lebih segar.

Baca juga: 5 Kebiasaan Baik untuk Kendalikan Kadar Gula Darah 

Salah satu penyebab sugar craving adalah kecanduan gula.Unsplash/Myriam Zilles Salah satu penyebab sugar craving adalah kecanduan gula.

3. Kualitas tidur lebih baik

Mengonsumsi lebih sedikit gula dapat mengurangi frekuensi kita terbangun di malam hari dan meningkatkan kualitas tidur secara keseluruhan.

Sejumlah penelitian mengatakan bahwa efek gula dalam jumlah yang tinggi dikaitkan dengan pengaruhnya pada gelombang lambat yang terjadi di otak.

Hal tersebut bisa membuat seseorang kesulitan untuk tidur karena sering terbangun di malam hari.

4. Menurunkan berat badan

Seseorang yang mulai mengurangi asupan gula dapat membantu menurunkan berat badan.

Kata Glatter, saat kita mengurangi asupan gula maka simpanan lemak di tubuh akan menurun secara perlahan.

Hal ini dapat mendorong penurunan berat badan, namun efeknya baru akan terasa setelah dua minggu pertama.

Untuk hasil yang lebih maksimal, seimbangkan pengurangan asupan gula dengan pola makan tinggi protein serta olahraga secara teratur.

Baca juga: Madu Bisa Turunkan Kadar Gula Darah dan Kolesterol Jahat, Ini Studinya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber Insider


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke