Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui, Penyebab Keputihan yang Berlebihan dan Cara Mencegahnya

Kompas.com - Diperbarui 18/01/2023, 16:40 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keputihan adalah kondisi yang umum dialami oleh banyak wanita untuk menjaga vagina tetap bersih dan terlumasi.

Namun, ketika kita mengalami begitu banyak keputihan di luar dari kebiasaan, bisa jadi itu adalah tanda infeksi, kehamilan, fluktuasi kadar hormon, atau masalah lain yang mungkin memerlukan perawatan.

Selain itu, keputihan juga kemungkinan dapat menandakan adanya masalah kesehatan yang perlu ditangani.

Misalnya, keputihan berwarna jernih atau putih dan tidak berbau itu biasanya keputihan yang sehat.

Sementara, keputihan berwarna kuning atau hijau dan berbau busuk bisa menjadi pertanda infeksi menular seksual (IMS).

Baca juga: Mengenal Keputihan Berwarna Merah, Apakah Berbahaya?

Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyebab keputihan yang berlebihan dan bagaimana cara mengatasinya, simak penjelasan lengkap berikut ini seperti yang dilansir dari laman Very Well Health.

Penyebab keputihan berlebihan

Jumlah rata-rata keputihan yang dihasilkan seorang wanita adalah sekitar 1 sendok teh (4 mililiter) per hari.

Beberapa wanita secara teratur menghasilkan lebih dari ini dan itu adalah hal yang normal.

Namun, ketika jumlah keputihan yang kita alami bukanlah sesuatu yang biasanya kita alami, maka mungkin ada yang perlu dikhawatirkan.

Berikut adalah sejumlah kemungkinan penyebab keputihan yang berlebihan, baik yang tidak berbahaya maupun sebaliknya.

• Gairah seksual

Pelumasan ekstra atau cairan sangat normal ketika seorang wanita terangsang secara seksual.

Ini adalah cara tubuh mempersiapkan vagina dan lubang vagina untuk berhubungan seksual sehingga membuatnya lebih nyaman.

Selama waktu ini, detak jantung kita juga mungkin akan meningkat atau ada pembengkakan pada vulva, atau alat kelamin luar.

Baca juga: Keputihan Berwarna Bening, Apa Artinya?

• Ovulasi

Siklus haid rata-rata biasanya berlangsung selama 28-31 hari.

Sekitar pertengahan bulan, beberapa minggu sebelum haid dimulai, salah satu indung telur melepaskan sel telur. Ini adalah saat wanita paling subur.

Di sekitar ovulasi, cairan yang keluar meningkat dan menipis.

Cairan ini menjadi lebih jernih, licin, dan elastis. Kita mungkin merasakan nyeri ovulasi di perut atau panggul (di antara pinggul) selama masa ini.

• Perubahan hormonal lainnya

Selain ovulasi, pengendalian kelahiran, menopause, dan sindrom ovarium polikistik (PCOS) semuanya dapat memengaruhi hormon dan menyebabkan keputihan.

Keputihan yang meningkat juga umum terjadi pada kehamilan dan dimulai beberapa minggu setelah pembuahan.

Jumlahnya terus meningkat seiring dengan pergeseran hormon yang mempersiapkan tubuh wanita untuk kehamilan.

• Infeksi jamur

Kandidiasis vagina, yang biasa disebut infeksi jamur, sangat umum terjadi.

Keputihan dari infeksi jamur biasanya berwarna putih, tebal, dan kental seperti keju cottage.

Hal ini sering menyebabkan rasa gatal atau terbakar.

Namun, hingga 20 persen wanita dengan infeksi jamur mungkin tidak memiliki gejala sama sekali.

Perubahan hormon, obat-obatan seperti antibiotik atau steroid, kelebihan gula, atau diabetes dapat meningkatkan risiko infeksi jamur.

Jika kita pernah mengalami infeksi ini di masa lalu, penyedia layanan kesehatan mungkin akan merekomendasikan untuk mencoba obat yang dijual bebas (OTC).

Baca juga: 6 Tanda Awal Menopause, Salah Satunya Perubahan pada Keputihan

• Vaginosis bakteri

Vaginosis bakteri adalah kondisi vagina yang paling umum terjadi pada wanita usia 15 hingga 44 tahun.

Ini terjadi ketika keseimbangan bakteri yang sehat di dalam vagina terganggu. Bakteri berbahaya mengambil alih bakteri "baik".

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com