Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/01/2023, 19:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Walau peserta yang dilibatkan adalah orang berusia lanjut, temuan ini juga bisa berlaku untuk orang yang lebih muda.

"Gagasan gambaran yang lebih besar adalah ketika depresi terlewatkan, maka itu tidak terlewatkan secara acak," lanjut Dubenstein.

"Orang dengan gaya kepribadian tertentu lebih mungkin mengalami depresi yang tidak disadari oleh teman dan anggota keluarga, itulah intinya."

Baca juga: 3 Tips agar Pasangan Introvert dan Ekstrovert Bisa Hidup Damai

Duberstein menekankan agar kita tidak terlalu cepat berasumsi jika orang ekstrovert yang dicintai tampak selalu bahagia dan tidak pernah stres atau depresi.

"Hanya karena orang itu bahagia, supel, mudah bergaul, hangat, dan suka berteman, bukan berarti mereka kebal dari depresi," papar Dubenstein.

Studi ini merupakan bagian dari studi besar yang meneliti mengapa lansia memiliki tingkat bunuh diri lebih tinggi daripada orang yang lebih muda.

Dalam temuan tersebut, orang tua yang imajinatif dan terbuka terhadap pengalaman baru lebih kecil kemungkinannya untuk bunuh diri dibandingkan orang yang berpikiran sempit dan tidak fleksibel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com