Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golongan Darah AB Lebih Rentan Terkena Demensia, Ini Alasannya

Kompas.com - 18/01/2023, 09:47 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Demensia atau penurunan daya ingat (memori) bisa dialami oleh siapa saja sebagai bagian dari tanda penuaan.

Namun, sebuah studi menyebutkan bahwa ada satu golongan darah yang rentan berisiko terhadap masalah demensia, yakni golongan darah AB.

"Orang dengan golongan darah AB lebih mungkin mengalami kehilangan memori di tahun-tahun masa tua daripada orang dengan golongan darah lainnya."

Demikian penuturan para peneliti melalui sebuah studi yang diterbitkan dalam Neurology, jurnal medis dari American Academy of Neurology (AAN).

Baca juga: Ragam Golongan Darah, Pola Makan, hingga Risiko Penyakitnya

Alasannya

Menurut AAN, AB adalah golongan darah yang paling tidak umum, yang ditemukan pada sekitar 4 persen populasi AS.

Studi pun menunjukkan bahwa orang dengan golongan darah AB memiliki 82 persen kemungkinan mengembangkan masalah berpikir dan memori, yang dapat menyebabkan demensia daripada orang dengan golongan darah lainnya.

"Para peneliti melihat kadar faktor VIII dalam darah, atau protein yang membantu darah untuk membeku."

"Pada golongan darah AB, tingkat faktor VIII yang tinggi berkaitan dengan risiko gangguan kognitif dan demensia yang lebih tinggi," kata AAN.

Ada pun orang-orang dalam studi dengan tingkat faktor VIII yang lebih tinggi, sebanyak 24 persen lebih mungkin untuk mengembangkan masalah berpikir dan memori daripada orang-orang dengan tingkat protein yang lebih rendah.

"Orang dengan darah AB juga memiliki tingkat rata-rata faktor VIII yang lebih tinggi daripada orang dengan golongan darah lainnya," lanjutnya.

Sementara itu, menurut AAN, studi sebelumnya menunjukkan bahwa orang dengan golongan darah tipe O memiliki risiko penyakit jantung dan stroke yang lebih rendah, atau faktor yang dapat meningkatkan risiko kehilangan memori dan demensia.

"Tetapi, studi juga melihat bahwa merokok, kurang olahraga, obesitas, dan faktor gaya hidup lainnya dapat meningkatkan risiko demensia yang jauh lebih tinggi," ungkap seorang ahli klinis di bidang stroke dan pengobatan geriatri, Dr Terence Quinn.

Untuk itu, terlepas dari apa pun tipe golongan darah kita, Quinn merekomendasikan agar orang-orang bisa menjaga gaya hidup yang lebih baik dan sehat guna mengurangi risiko demensia atau penyakit degeneratif otak lainnya.

Baca juga: Benarkah Diet Mediterania Efektif Kurangi Risiko Demensia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com