Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/01/2023, 13:05 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Antioksidan pada madu ini dapat mengurangi stres oksidatif di dalam tubuh serta membersihkan radikal bebas.

Stres oksidatif ini yang dapat memicu kondisi kesehatan kronis, termasuk penyakit kanker.

Dengan kata lain, ketika seseorang mengonsumsi makanan tinggi antioksidan, maka risiko penyakit kronis pun dapat berkurang.

2. Mengandung nutrisi lebih lengkap

Madu mentah mengandung nutrisi yang lebih lengkap daripada madu pasteurisasi.

Nutrisi pada kandungan madu sebenarnya dapat bervariasi, tergantung jenis bunga apa yang dimakan dan dikumpulkan oleh lebah madu.

Namun secara umum, dalam satu sendok makan madu mentah mengandung 64 kalori, dan 16 gram gula, bee pollen dan propolis yang tinggi.

Bee pollen dan propolis ini dapat menawarkan sifat anti-inflamasi, antioksidan, antibakteri hingga antikanker.

Sedangkan kandungan gizinya mencakup niasin, riboflavin, asam pantotenat, kalsium, magnesium, mangan, kalium, fosfor dan seng yang baik bagi kesehatan.

3. Sifat antibakteri

Madu dapat digunakan sebagai pembersih luka, karena mengandung sifat antibakteri yang dapat mencegah infeksi.

Kandungan tersebut dapat membantu membunuh bakteri dan jamur berbahaya di tubuh yang menjadi penyebab penyakit.

Beberapa jenis bakteri yang cukup ampuh diobati dengan konsumsi madu mentah di antaranya adalah bakteri E.coli penyebab keracunan makanan dan infeksi.

Kemudian S. aureus jenis mikroba penyebab infeksi kulit, Heliobackter pylori penyebab tukak lambung dan gastritis kronis.

Baca juga: Cara Menyimpan Madu Sesuai dengan Jenisnya agar Tahan Lama 

4. Mempercepat penyembuhan luka

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa madu dapat bekerja dengan baik sebagai mempercepat penyembuhan.

Hal itu dikarenakan madu mentah cenderung bersifat asam yang dapat membantu melepaskan oksigen dari luka serta mempercepat proses penyembuhannya.

Sejumlah luka yang dapat diobati dengan madu antara lain luka kecil hingga luka bakar.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com