Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 18/01/2023, 15:23 WIB
Editor Wisnubrata

KOMPAS.com - Mendekati tahun baru Imlek atau Lunar New Year, pusat perbelanjaan Living World menyelenggarakan festival lampion bertajuk “The Biggest Lantern Festival in Indonesia” di Mal Living World Alam Sutera.

Lebih dari 880 lampion unik berukuran besar dipamerkan di area outdoor mall selama penyelenggaraan festival yang dimulai Selasa (17/1/2023), dan dapat dinikmati secara gratis oleh para pengunjung.

Jannywati, Director Living World, mengatakan, “Setelah 3 tahun pandemi, kami berharap acara yang menampilkan deretan lampion berukuran besar dengan berbagai bentuk dan warna ini bisa memberikan hiburan bagi keluarga yang telah lama berdiam saja di rumah karena pandemi.”

Festival Lampion di Living World Alam SuteraKompas.com/Wisnubrata Festival Lampion di Living World Alam Sutera
Pada festival ini, lampion ditata secara apik dan memiliki tiga tema yaitu "Fairytale Fantasy", “Oriental Fun Fest” dan “Jungle Fantasy”.

Ketiga tema tersebut digambarkan dalam bentuk unik dari setiap lampion. "Fairytale Fantasy" menampilkan lampion yang terinspirasi dari dongeng klasik seperti kereta kencana dalam cerita Cinderella, sepasang angsa yang diambil dari kisah angsa dan telur emas, cermin ajaib, serta aneka frame cantik lainnya.

Sedangkan tema “Oriental Fun Fest” diwakili dengan kehadiran lampion kelinci raksasa dengan tinggi 8 meter untuk menyambut datangnya Tahun Baru Imlek: Kelinci Air.

Pengunjung juga akan menemukan lampion 11 karakter shio lainnya, masing-masing setinggi 2 meter.

Festival Lampion di Living World Alam SuteraKompas.com/Wisnubrata Festival Lampion di Living World Alam Sutera
Selain itu, ada juga lampion naga dengan panjang 35 meter, yang juga menjadi lampion terpanjang di festival ini. Tidak ketinggalan sepasang lampion barongsai setinggi 5 meter lengkap dengan gerbang imajinasi berwarna cantik.

Khusus untuk lampion bertema “Jungle Fantasy”, pengunjung akan diajak menelusuri hutan lampion jamur, lengkap dengan semut berukuran besar serta lampion rusa elk yang spektakuler. Tema yang mengambil konsep negeri dongeng ini menjadi area favorit pengunjung yang membawa anak-anak.

Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dalam kata sambutan yang direkam menyampaikan, “Saya berharap semoga festival ini dapat menjadi alternatif atraksi wisata yang menarik bagi masyarakat, khususnya Jabodetabek dan dapat memberikan multiplied effect untuk pembukaan lapangan kerja yang luas, meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat sebagai momentum pemulihan ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif."

Festival Lampion di Living World Alam SuteraKompas.com/Wisnubrata Festival Lampion di Living World Alam Sutera
Di momen opening ceremony festival lampion ini, Living World Alam Sutera juga menyampaikan komitmennya untuk bersumbangsih kepada masyarakat sekitar.

“Bersamaan dengan pembukaan festival ini, Living World juga berkomitmen untuk menjalankan program kontribusi sosial “Berbagi Cahaya untuk Negeri” dalam bentuk bantuan penerangan bagi 10 rumah ibadah dan fasilitas umum lain di kawasan Tangerang Selatan," ujar Jannywati.

Dalam program ini, Living World berkomitmen untuk mengganti seluruh lampu di rumah ibadah dan fasilitas umum menggunakan lampu LED merek KRISBOW, merek dalam negeri yang juga merupakan bagian dari merek usaha Kawan Lama Group.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke