Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/01/2023, 17:16 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Bagaimana penularannya?

Penularan campak hampir mirip denga Covid-19 yakni melalui kontak langsung dengan tetesan infeksi atau partikel pernapasan yang masuk ke udara ketika orang yang terinfeksi bernapas, batuk atau bersin.

Virus campak juga bisa bertahan di udara selama dua jam bahkan setelah pembawanya meninggalkan lokasi.

Pusat Pengendalian Kesehatan di AS, CDC, menyatakan jika orang bisa tertular campak karena menyentuh permukaan yang terinfeksi dan kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulutnya.

Penyakit ini sangat menular sehingga jika seseorang mengidapnya maka 90 persen orang di sekitarnya yang tidak kebal terhadap virus juga akan terinfeksi.

Baca juga: 6 Komplikasi Campak yang Pantang Disepelekan

Gejala campak

Gejala campak biasanya muncul 7-14 hari setelah seseorang terinfeksi dan terjadi secara bertahap.

Pada tahap pertama, seorang anak biasanya akan mengalami gejala-gejala berikut:

  • Demam tinggi.
  • Batuk.
  • Pilek.
  • Mata merah dan berair.

"Biasanya, Anda mengalami gejala seperti flu ini terlebih dahulu," kata Fisher.

Baca juga: 4 Ciri-ciri Demam Campak yang Khas

Setelah itu, pasien mungkin mengalami bintik putih kecil (disebut bintik Koplik) di dalam mulut.

Dalam waktu 3-5 hari setelah gejalanya muncul maka ruam akan menyusul, dimulai dari bintik merah datar yang muncul di wajah dan menyebar ke seluruh tubuh.

Campak juga dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia dan pembengkakan otak sehingga perlu mendapatkan penanganan segera.

Cara mencegah

Pencegahan utama penyakit campak yakni dengan pemberian vaksin untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus tersebut.

CDC merekomendasikan agar anak-anak mendapatkan dosis pertama vaksin saat berusia 12-15 bulan dan dosis kedua saat berusia 4-6 tahun.

Satu dosis vaksin efektif mencegah campak sekitar 93 persen, sementara efektivitas dosis kedua mencapai 97 persen.

Baca juga: Vaksin Campak Juga Lindungi Bayi dari Infeksi Lain

Herd immunity menjadi cara terbaik untuk melindungi orang yang tidak divaksinasi, belum divaksinasi, memiliki sistem imun lemah atau tidak akan memiliki respons optimal terhadap vaksin campak.

"Satu-satunya cara perlindungan adalah vaksin," tandas Fisher.

Cara pengobatan

Tidak ada pengobatan khusus untuk campak yang terbukti efektif menyembuhkna. 

Namun Russo mengatakan anak-anak yang terinfeksi dapat diberikan acetaminophen atau ibuprofen untuk sakit, nyeri atau demam, dan didorong untuk minum banyak cairan.

"Kami benar-benar tidak memiliki banyak cara perawatan," katanya.

"Kunci campak adalah pencegahan."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com