Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Jenis Gangguan Prostat yang Perlu Diwaspadai, Bukan Cuma Kanker

Kompas.com - 18/01/2023, 18:00 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Prostat adalah kelenjar yang memainkan peran penting dalam sistem reproduksi, khususnya pada pria.

Fungsi prostat ini menutrisi hingga melindungi sperma hingga menutup saluran kandung kemih saat ejakulasi agar air mani tidak masuk ke area tersebut.

Ketika seseorang mengalami gangguan prostat, maka kesehatan tubuh secara keseluruhan yang bisa jadi sasarannya. 

Maka dari itu, berbagai jenis gangguan prostat ini perlu diwaspadai agar mendapatkan penanganan yang tepat dengan segera.

Baca juga: 5 Kebiasaan Buruk Pemicu Kanker Prostat, Hindari dari Sekarang 

Jenis-jenis gangguan prostat selain kanker

Kanker prostat adalah salah satu dari lima kanker yang paling banyak dialami pria.Dok. Freepik/@benzoix Kanker prostat adalah salah satu dari lima kanker yang paling banyak dialami pria.

Kelenjar prostat berukuran kecil seperti kacang kenari dan terletak tepat di bawah kandung kemih di depan rektum.

Fungsi kelenjar prostat dapat terganggu ketika mengalami masalah seperti pembesaran atau infeksi, hingga yang paling dikenal adalah kanker prostat

Gejala pada gangguan prostat ini sebetulnya dapat dengan mudah dikenali ketika seseorang mengeluhkan sejumlah kondisi seperti,

  • Sering buang air kecil
  • Bangun tidur berkali-kali saat malam hari untuk buang air kecil
  • Darah yang keluar saat pipis atau ejakulasi
  • Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil
  • Ejakulasi terasa sakit
  • Nyeri punggung bagian bawah, pinggul, dubur hingga paha atas
  • Buang air kecil yang tersendat-sendat

Meski gejalanya dapat dikenali, tapi berbagai gangguan tersebut tetap memerlukan diagnosis dari dokter untuk menentukan penyakit hingga penanganan yang tepat. 

Melansir dari jurnal Nia.nih.gov, berikut sejumlah gangguan prostat yang perlu diwaspadai selain kanker.

1. Benign prostate hiperplasia (BPH)

BPH biasanya terjadi pada pria yang lebih tua. Penyakit ini disebut sebagai pembesaran prostat jinak.

Kondisi tersebut ditandai dengan pembesaran kelenjar prostat, namun tidak disebabkan oleh sel kanker.

Penyakit ini dapat mengganggu kandung kemih, sehingga seseorang yang mengalaminya dapat merasakan sejumlah gejala seperti sulit buang air kecil dan nyeri saat kencing.

Belum banyak penelitian yang meneliti penyebabnya, tapi secara umum kondisi tersebut diakibatkan oleh penuaan.

2. Prostatitis bakterial akut

Kondisi ini dapat terjadi akibat adanya infeksi bakteri pada kelenjar prostat.

Kondisinya mirip seperti BPH yang menyebabkan kelenjar prostat membesar, namun penyebabnya diakibatkan oleh infeksi bakteri.

Meski sebagian kasus dapat disembuhkan dengan antibiotik, namun penderita prostatitis bakterial akut juga memerlukan obat yang dapat membantu mengatasi rasa sakit dan ketidaknyamanan.

Baca juga: Pria Jangkung Berisiko Terkena Kanker Prostat Agresif 

Ilustrasi ProstatJim Sunman Ilustrasi Prostat

3. Prostatitis bakteri kronis

Kondisi ini merupakan infeksi pada prostat yang muncul berulang kali. Pakar menyebutkan ini termasuk kondisi langa yang mungkin sulit diobati.

Perawatan yang dibutuhkan untuk mengatasi gangguan prostat yang satu ini adalah mengonsumsi antibiotik dalam jangka panjang, serta perubahan pada gaya hidup.

4. Prostatitis kronis

Jenis gangguan prostat ini termasuk salah satu yang paling umum dan kerap disebut sindrom nyeri panggul kronis.

Kondisi tersebut biasa ditandai dengan gejala seperti nyeri di punggung bagian bawah, selangkangan hingga ujung penis.

Perawatan yang diperlukan dalam mengatasi prostatitis kronis ini mencakup pembedakan, kombinasi obat-obatan dan perubahan pada gaya hidup.

Baca juga: 6 Makanan untuk Mencegah Gangguan Prostat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com