Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2.100 Km dari Jakarta ke Ngada-NTT Pakai Sepeda Bambu Spedagi

Kompas.com - Diperbarui 20/01/2023, 11:37 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Singgih dibuat takjub ketika melihat sepeda bambu buatan Craig Calfee dari AS. Selain berbahan bambu, sepeda itu dibuat dengan tangan.

Sepeda itulah yang menginspirasi Singgih untuk merancang sepeda dari bahan bambu, mengingat bambu sangat berlimpah di Indonesia.

Sepeda bambu Spedagi mulai dikembangkan awal 2013. Spedagi berusaha mencari jenis bambu yang tepat, serta desain rangka sepeda yang kuat, nyaman, dan sedap dipandang.

Akhirnya, dipilihlah bambu betung (Dendrocalamus asper) yang termasuk jenis bambu terkuat dan banyak tersedia di pasaran.

Selain kuat, bambu berdiameter besar dan tebal ini bisa dijadikan batang rangka sepeda dengan ukuran yang seragam.

Konstruksi bilah tangkup kerangka atap rumah di pedesaan menjadi sumber inspirasi Spedagi.

Sepeda bambu Spedagi Sepeda bambu Spedagi

Batang bambu bilah tangkup lalu dihubungkan dengan sambungan metal khusus (lugs) yang diproduksi menjadi kerangka sepeda.

Sepeda bambu Spedagi pertama lolos uji kendara sejauh 750 kilometer dari Jakarta menuju Madiun, dengan total beban 90 kilogram tanpa kerusakan apa pun.

Saat ini, Spedagi sudah memproduksi empat model.

Spedagi Dwiguna adalah sepeda dual track yang dikhususkan untuk jalan raya dan trek kasar di pedesaan. Kemudian, Spedagi Dalanrata merupakan road bike untuk digunakan di trek yang mulus.

Untuk jalur perkotaan, ada Spedagi Gowesmulyo (joy bike) dan Spedagi Rodacilik (minivelo) yang menggunakan ban berdiameter kecil.

Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Sepeda Bambu seperti yang Dipakai Jokowi

Persepsi sepeda bambu di masyarakat

Menurut Singgih, masyarakat cenderung menganggap bambu adalah material yang mudah rusak. Alhasil, kualitas sepeda bambu Spedagi masih sering diragukan.

"Biasanya bambu hanya digunakan untuk konstruksi yang sederhana. Baru sekarang ini aja orang mengenal konstruksi dari bambu yang bukan hanya indah, tapi kuat, seperti yang ada di Bali," tutur Singgih.

Lebih lanjut Singgih mengatakan, satu-satunya cara untuk meyakinkan masyarakat mengenai kekuatan sepeda bambu adalah dengan mengujinya di trek jarak jauh dan rute yang berat.

Sepeda bambu Spedagi Sepeda bambu Spedagi

"Sepeda bambu Spedagi sudah berkali-kali teruji dan lolos dalam event-event berat di Indonesia maupun luar negeri," tegas pria tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com