Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

4 Langkah agar Kita Bisa Memaafkan

Kompas.com - 19/01/2023, 14:31 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Memaafkan adalah perbuatan yang tak mudah dilakukan bagi beberapa orang. Mungkin saja orang tersebut telah memiliki trauma mendalam hingga membekas jadi luka yang tak akan hilang.

Namun, ternyata memendam perasaan dendam bisa berpengaruh pada kesehatan mental. Hal ini pula yang disampaikan oleh Adjie Santosoputro, penulis dan praktisi kesehatan mental, dalam siniar Anyaman Jiwa bertajuk “Memaafkan, Apa Untungnya Buat Kita?” dengan tautan akses dik.si/AJXAdjieP3.

Adjie pun memberikan makna dari memaafkan, “Memaafkan itu akan membuat kita lebih sehat secara mental dan fisik karena dengan memegang api kemarahan yang terbakar itu justru diri kita sendiri.”

Memaafkan, Sikap yang Tak Mudah Dilakukan

Memaafkan adalah sikap yang penuh tantangan. Banyak orang yang merasa ia sudah memaafkan tapi itu semua hanya ucapan belaka. Sementara itu, hatinya masih dipenuhi dendam karena tak terima dan sulit untuk memaafkan.

Memaafkan berada di level yang paling sulit ketika orang yang bersalah tampaknya tidak pantas menerima maaf itu. Justru, kita merasa mereka diloloskan dari segala perbuatan mereka yang telah merugikan kita.

Baca juga: Meditasi: Akses Mudah untuk Hadapi Stres

Namun, hal tersebut wajar terjadi sebab melupakan kejadian yang menyakitkan tidak mudah. Akan tetapi, satu hal yang bisa diingat adalah memaafkan agar kita bisa lepas dari orang tersebut.

Pentingnya Memaafkan bagi Kesehatan

Satu studi Toussaint, dkk. (2017) mengungkapkan orang yang lebih dulu memaafkan memiliki lebih sedikit stres yang akhirnya berpengaruh pada meningkatnya kesehatan mental. Hal ini ditunjukkan dengan berkurangnya gejala-gejala kondisi mental yang diderita.

Penelitian lain menunjukkan bahwa sikap memaafkan yang dilakukan dengan sengaja bisa berpengaruh pada pengurangan emosi negatif, meningkatnya perasaan emosi positif dan hubungan positif dengan orang lain.

Sikap ini juga mampu membuat kita dapat mengidentifikasi makna dan tujuan hidup yang lebih besar.

Penelitian lain pada 2015 menemukan bahwa memaafkan bisa membuat kita melupakan kejadian atau peristiwa yang menjadi sumber dendam. Hal ini sangat penting karena merupakan langkah awal dalam fase penerimaan.

Langkah Memaafkan

Untuk mampu memaafkan, kita tak bisa melakukannya dalam waktu singkat. Untuk itu, mengutip Hopkins Medicine, ada beberapa langkah yang bisa kita praktikkan.

1. Renungkan

Ingatlah peristiwa itu dan renungkan kembali. Jika perlu, rasakan lagi bagaimana rasa sakitnya agar kita mampu memvalidasinya. Setelah berhasil mengingat kembali, artinya kita memvalidasi bahwa peristiwa itu adalah bagian dari hidup kita.

2. Berempati dengan orang lain

Setelah merenung, kita bisa mencari kisah yang mungkin serupa dengan kejadian yang kita alami. Bacalah dan dengarkan bagaimana pengalaman mereka agar kita tak merasa sendiri.

3. Mulailah proses memaafkan

Setelah itu, cobalah mulai memaafkan secara perlahan. Mungkin ini adalah tahap yang paling sulit karena akan selalu teringat dengan pelaku dari kejadian buruk yang menimpa kita. Namun, yakinkanlah kalau kita memaafkan demi kesejahteraan diri sendiri.

Baca juga: Cara Membangun Kepercayaan Tim Saat Remote Working

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com