KOMPAS.com - Campak dan roseola adalah dua penyakit berbeda meskipun sama-sama diawali dengan demam tinggi dan ruam.
Sama-sama berisiko tinggi pada anak namun campak dapat menyerang orang dari segala usia.
Sedangkan roseola lazim dialami anak-anak dan cenderung tidak berbahaya karena tidak memicu komplikasi.
Berbeda dengan campak yang bisa menyebabkan komplikasi penyakit lainnya termasuk pneumonia dan gangguan penglihatan.
Baca juga: Ada Temuan 90 Kasus Campak pada Anak, Pemkot Jakut Kejar Capaian Imunisasi MR
Campak adalah penyakit yang sangat menular yang pernah menewaskan lebih dari 140.000 orang pada tahun 2018 di seluruh dunia.
Sebagian besar penderitanya adalah anak-anak di bawah usia lima tahun.
Rentang usia ini juga berisiko tinggi mengalami komplikasi akibat campak selain juga orang dewasa di atas 30 tahun.
Virus campak bisa menyebar pada manusia lain melalui kontak langsung dan udara.
Baca juga: Penyakit Campak Sembuh Berapa Hari?
Sementara itu, roseola adalah infeksi virus yang biasanya menyerang anak-anak, yang biasa disebut pula sebagai roseola infantum.
Penyebabnya adalah virus herpes manusia 6 (HHV-6) atau virus herpes manusia 7 (HHV-7).
Roseola menyebar melalui droplet pernapasan dihirup orang atau berada di permukaan yang tak sengaja disentuh.
Penyakit ini biasanya muncul pada anak-anak antara usia 6–12 bulan, diawali dengan demam tinggi, diikuti dengan ruam berwarna merah muda atau merah.
Baca juga: 5 Fakta Penting Campak, Orangtua Perlu Tahu
Roseola adalah penyakit virus yang sembuh sendiri, artinya biasanya akan hilang tanpa perhatian medis.
Orangtua bisa merawatnya sendiri di rumah kecuali jika anak mengalami kejang atau demam tinggi yang terus-menerus.
Banyak orang sering menyamakan campak dengan roseola padahal merupakan penyakit yang berbeda.