Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontrasepsi Bisa Picu Kemandulan? Ini Penjelasannya

Kompas.com - 19/01/2023, 15:27 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Apakah metode KB penting

Kontrasepsi hormonal biasanya mengandung satu atau lebih hormon.

Beberapa metode mengandung estrogen dan progestin, sementara yang lainnya hanya mengandung progestin.

Beberapa di antaranya bekerja dalam jangka pendek, seperti pil KB.

Ada pula yang bersifat jangka panjang, seperti suntikan, alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR), dan implan.

Ada pun pilihan kontrasepsi hormonal meliputi:

• Pil KB (estrogen dan progestin).

• Suntikan KB (hanya progestin).

• Implan (estrogen dan progestin).

• Koyo (estrogen dan progestin).

• Cincin vagina (estrogen dan progestin).

• IUD hormonal (hanya progestin).

Tidak satu pun dari metode-metode kontrasepsi ini yang menyebabkan ketidaksuburan atau berdampak negatif pada kemampuan kita untuk hamil di masa depan.

"Setelah KB keluar dari sistem tubuh, kesuburan kita akan kembali seperti semula," jelasnya.

Berapa lama KB bertahan di dalam tubuh

Setelah melepas KB atau berhenti minum pil KB, diperlukan waktu satu hingga dua minggu untuk hormon KB keluar dari tubuh.

Hal ini berlaku untuk semua jenis kontrasepsi hormonal kecuali suntik KB.

Itu berarti kita bisa hamil beberapa minggu setelah menghentikan metode kontrasepsi ini.

• Suntikan KB dan kesuburan

Dengan suntikan, diperlukan waktu yang cukup lama bagi tubuh untuk mulai berovulasi setelah suntikan terakhir.

"Suntikan ini memberikan dosis besar progestin yang dimaksudkan untuk mencegah kehamilan selama 12 atau 13 minggu," kata Cremer.

"Tetapi, setelah menghentikan suntikan, dibutuhkan waktu mulai dari tiga bulan hingga lebih dari dua tahun agar kesuburan dan ovulasi dapat kembali normal," sambung dia.

Tidak semua orang membutuhkan waktu selama itu, tambahnya, tetapi hal itu mungkin saja terjadi.

• IUD dan kesuburan

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) adalah sebuah alat kecil berbentuk T yang dimasukkan oleh penyedia layanan kesehatan ke dalam rahim.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com