Melalui IFW yang sudah digelar 10 kali ini, APPMI juga berupaya untuk mempromosikan, peningkatan kualitas produk serta perluasan pasar dari produk unggulan dari daerah.
Rangkaian pembinaan untuk meningkatkan nilai jual dari sulam karawo pun sudah dilakukan APPMI, misalnya pembinaan kepada desainer lokal juga perajin sulam karawo yang ada di Gorontalo.
Termasuk belum lama ini, APPMI sempat mengadakan kompetisi tahunan Indonesia Young Designer Competition yang tema tahun ini adalah Karawo, sehingga para peserta diminta untuk memaksimalkan tema desain menggunakan sulam karawo.
Sejumlah pembinaan untuk meningkatkan nilai jual dari sulam karawo, dimulai dari pembinaan, pendampingan untuk membuat produk fesyen atau kain dengan kualitas terbaik, sehingga nilai tambah dan nilai jual produknya bisa lebih tinggi.
Pengembangan lain yang dilakukan di antaranya adalah untuk menambah fungsi produk sulam karawo dalam kategori household.
Pasalnya, sejauh ini ini sulam karawo hanya digunakan untuk produk fesyen, padahal sulam karawo juga bisa digunakan untuk produk rumah tangga.
APPMI dan IFW juga berkolaborasi dengan Sarinah sebagai official mall partner.
Selain itu, IFW 2023 juga akan menargetkan 400 exhibitor dan 250 desainer yang akan ikut serta di gelaran tersebut.
Baca juga: Terinspirasi Lukisan, Koleksi Ian Adrian Tampil di IFW 2022
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.