Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Mitos Seputar Blue Balls atau Rasa Sakit akibat Gagal Orgasme

Kompas.com - 24/01/2023, 07:26 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di masa puber, banyak remaja laki-laki mengalami gairah seksual berkepanjangan tanpa orgasme, yang dianggap menyebabkan testis terasa nyeri.

Kondisi itu dikenal sebagai hipertensi epididimis atau sering dijuluki blue balls.

Blue balls juga dapat dialami pria dewasa, dan terjadi baik secara disengaja maupun tidak.

Disampaikan ahli urologi Petar Bajic, MD, blue balls tidak termasuk kondisi serius yang bertahan lama, dan bukan alasan untuk harus berhubungan seksual.

Apa itu blue balls?

Blue balls bukanlah kondisi yang diakui secara medis. Bahkan para pakar kesehatan menilai, hipertensi epididimis bukanlah sesuatu yang dianggap sebagai masalah medis.

Namun, menurut sebagian orang, mendapatkan rangsangan seksual tanpa mencapai orgasme dapat memicu perasaan tertekan atau tidak nyaman di bagian organ vital.

Ibaratnya sudah ereksi tapi tidak ejakulasi, sehingga ada perasaan linu atau nyeri. Fenomena itulah yang kemudian dikenal sebagai blue balls.

"Mungkin ada sensasi tidak nyaman terkait dengan tidak ejakulasi setelah mengalami gairah seksual," kata Bajic.

"Tapi itu bukan kondisi yang benar-benar serius karena tidak mengancam kesehatan kita."

Baca juga: Apakah Blue Balls Itu Nyata atau Sekadar Mitos?

Apa sebabnya?

Blue balls bisa terjadi ketika tubuh yang bersiap untuk berhubungan seks mengirimkan aliran darah ke organ vital.

Tekanan akan meningkat, dan kemudian dilepaskan jika kita meraih orgasme.

Namun, apabila kita tidak mencapai orgasme, tekanan itu akan menumpuk tanpa pelepasan.

Darah akan berkumpul sedikit lebih lama di organ vital, dan menyebabkan perasaan tidak nyaman atau tekanan jangka pendek sampai aliran darah kembali normal.

Berbagai mitos seputar blue balls

Ada sejumlah kesalahpahaman tentang bahaya blue balls. Antara lain:

1. Mitos: Blue balls berbahaya

Beberapa orang mempertanyakan apakah gagal mengalami ejakulasi dapat menurunkan testosteron, atau memengaruhi kesehatan atau kesuburan prostat.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com