KOMPAS.com - Gangguan obsesif kompulsif atau obsessive compulsive disorder (OCD) biasanya dikaitkan dengan orang yang senang kebersihan.
Faktanya, seperti dilansir Mayo Clinic, OCD adalah pikiran dan ketakutan tidak diinginkan yang berubah menjadi obsesi, sehingga seseorang melakukan perilaku secara berulang (kompulsi).
Menurut para ahli, OCD sebagian besar berpusat pada tema tertentu, seperti mencuci tangan secara berulang agar terlindung dari kuman.
Untuk meredakan ketakutan akan kontaminasi kuman, kita mungkin secara kompulsif mencuci tangan hingga kulit mati rasa dan pecah-pecah.
Kebiasaan bersih inilah yang kemudian dipandang sebagai gejala OCD. Padahal faktanya tidak selalu demikian.
Baca juga: 6 Tanda Awal Kita Mengalami Gejala Penyakit OCD, Apa Saja?
Ada banyak narasi keliru mengenai OCD yang beredar di masyarakat. Hailie Kallembach, terapis rawat jalan di Nystrom & Associate mencoba untuk menyanggah beberapa mitos OCD ini.
Karena kebiasaan bersih dan rapi dikaitkan dengan OCD, maka kebiasaan-kebiasaan tersebut sering disalahartikan sebagai bentuk kepribadian dan kondisi yang dapat dikendalikan.
Memiliki kesenangan akan kebersihan (cleaning complex) adalah ciri kepribadian yang umum, namun tidak dengan OCD.
Orang-orang yang berjuang dengan OCD melakukan perilaku berulang karena kecemasan akan obsesi mereka.
"Mitos umum tentang OCD yaitu gejala OCD merupakan ciri kepribadian, bukan kondisi kesehatan mental," tutur Kallembach.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.