Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/01/2023, 07:38 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Terapis berlisensi dapat membantu pasien OCD melatih keterampilan untuk memperbaiki kehidupan sehari-hari pasien.

Terapis umumnya akan menyarankan latihan kesadaran (mindfulness) mencakup meditasi, latihan pernapasan, dan teknik grounding.

Pasien juga bisa menjalani terapi untuk menghadapi ketakutan mereka dengan bantuan ahli.

Baca juga: Mengenal OCD, Gangguan Mental yang Tak Ada Kaitannya dengan Kebersihan

3. Mitos: Kita bisa menebak seseorang menderita OCD dengan mudah

Karena stigma yang beredar di media dan medsos mengenai gangguan obsesif kompulsif, kita menganggap kita dapat mengetahui dengan mudah jika seseorang mengidap OCD.

Terlepas dari penggambaran media, kita mungkin melihat banyak orang dengan OCD dan tidak menyadarinya.

Penderita OCD seringkali dapat menyembunyikan gejala saat berada di tempat umum. Hal ini terutama berlaku jika mereka mendapatkan perawatan yang tepat dari ahli kesehatan mental.

4. Mitos: Tema OCD hanya tentang kebersihan

Kebersihan adalah dorongan umum gangguan obsesif kompulsif, namun itu bukan satu-satunya.

Kompulsi atau perilaku berulang juga dapat terkait hal-hal seperti:

  • Menimbun atau membuang sesuatu
  • Berdoa
  • Menghitung
  • Mengulangi gerakan tertentu
  • Menyentuh atau mengetuk benda

Gangguan obsesif kompulsif berbeda untuk setiap orang, dan gejalanya dapat berubah sepanjang hidup mereka.

Baca juga: OCD, Gangguan Mental yang Kerap Disalahartikan

5. Mitos: Setiap orang memiliki sedikit OCD

Karena kebiasaan hidup bersih adalah ciri kepribadian yang umum, banyak pihak meyakini bahwa setiap orang memiliki OCD walau berskala kecil.

Ini sama sekali tidak benar. Menyukai hal-hal yang teratur tidak identik dengan mengidap OCD.

Melontarkan candaan tentang kondisi kesehatan mental --dalam hal ini OCD-- kepada orang lain membuat kita seolah meremehkan penderitaan orang yang benar-benar berjuang menghadapi OCD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com