Informasi itu perlu kita ketahui sejak dini. Karena seringkali masalah yang muncul dalam lingkup keluarga berulang ke dalam pernikahan kita. Ketika pasangan dapat membicarakan hal-hal itu tanpa menghakimi, dapat mendengarkan dan menyesuaikan pengalaman pasangannya, itu sangat luar biasa. Itu menciptakan tingkat kepercayaan yang dalam.
Karena bukankah ketika kita menikah kita tidak hanya menikahi pasangan kita, tetapi juga mempertemukan dua keluarga besar dari latar belakang berbeda?
Kelima, mengetahui kondisi keuangan pasangan. Sebelum memutuskan menikah, kita semestinya blak-blakan dalam mengungkapkan kondisi keuangan kepada pasangan. Karena keuangan adalah salah satu aspek yang bisa merekatkan sekaligus memisahkan hubungan pernikahan.
Keenam, memandang konflik. Konflik tidak bisa dihindari - kita perlu mengenali peran kita dalam menyelesaikannya. Ketika kita berada di fase bulan madu, sulit membayangkan akan ada pertengkaran atau sifat dan kebiasaan menyebalkan seperti apa yang dibawa oleh pasangan.
Tetapi, setiap pasangan suami-istri tidak bisa dilepaskan dari konflik. Seringkali, hal-hal yang tidak kita sukai atau benci di kemudian hari dalam hubungan kita lebih berkaitan dengan diri sendiri daripada pasangan kita.
Ini semua tentang kerentanan, ketidakamanan, dan ketidaknyamanan yang kita bawa. Bagian besar tentang cara menangani konflik dan kemarahan adalah mengetahui bahwa itu dimulai dari diri kita sendiri.
Tentang bagaimana kita dapat mengelola kecemasan Anda sendiri, mempraktikkan cara sehat untuk menjaga diri sendiri, dan memastikan kita berada di tempat yang baik untuk mengatasi apa pun penyebab stres yang terjadi.
Intinya, kunci dalam mengatasi konflik adalah komunikasi. Kebanyakan orang terburu-buru untuk merespon atau bereaksi. Namun, sesungguhnya lebih baik bagi kita untuk diam atau berhenti sejenak, sadar diri dan mendengarkan dari hati.
Ketujuh, mendiskusikan apa arti pelanggaran kepercayaan. Apakah kita akan monogami dan berkomitmen pada satu orang, atau apakah kita setuju dengan pernikahan yang lebih terbuka? Itu bergantung pada pasangan dan apa batasan dan nilai pribadi mereka. Apa arti pengkhianatan bagi kita?
Bagi sebagian orang, perilaku yang tidak dapat diterima dapat berarti menggoda lawan jenis, mengirim SMS, atau berselingkuh secara emosional. Bagi yang lain, satu-satunya pemecah kesepakatan mungkin tidur dengan orang lain. Bicarakanlah sebelum menikah.
Kedelapan, menghadapi situasi sulit. Saat dihadapkan pada kesulitan, kita jangan gampang menyerah. Buktinya, banyak pasangan muda menikah segera bercerai - kurang dari lima tahun setelah pernikahan mereka.
Baca juga: Ingin Mencicil Persiapan Pernikahan? Ikuti Cara ini
Hikmah dari konflik dalam pernikahan dan hubungan adalah peluang untuk bertumbuh. Kecuali jika kita mengalami pelecehan atau perilaku tak tertahankan seperti KDRT, beri diri diri kita kesempatan untuk mencoba menyelesaikan masalah.
Akhir kata, pernikahan adalah salah satu aspek yang membuat seseorang menggapai kebahagiaan. Memiliki kedewasaan, kesehatan mental, dan pengetahuan yang mumpuni sebelum menikah merupakan salah satu ikhtiar untuk meminimalkan perceraian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.