KOMPAS.com - Media sosial diramaikan rekaman seorang ibu yang memberikan kopi instan untuk bayinya.
Dalihnya, minuman tersebut mengandung susu sehingga dipakai untuk menggantikan susu kental manis.
Sontak konten tersebut langsung banjir kritikan dari netizen karena tindakan tersebut dianggap berbahaya.
Baca juga: Ramai soal Bayi Diberi Minuman Kopi Saset, Dokter Anak Ungkap Bahayanya
Apalagi, ibu tersebut juga mengakui anaknya BAB hingga sembilan kali setiap hari sejak diberi minum kopi instan tersebut.
Kopi instan yang banyak beredar di masyarakat memiliki variasi yang berbeda dengan kandungan kopi yang berlainan pula.
Dikutip dari laman Badan POM RI, kopi instan merupakan produk kering mudah larut air dengan kandungan kafein2-8 persen, yang diperoleh seluruhnya dengan cara mengekstrak dengan air dari biji kopi (Coffea sp) yang telah disangrai.
Namun ada juga minuman serbuk kopi gula/kopi gula susu/kopi gula krimer berbentuk bubuk.
Produk ini terdiri dari campuran kopi bubuk dan atau kopi instan, gula serta susu/krimer, dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lain.
Baca juga: Benarkah Kopi Instan Buruk untuk Kesehatan?
Persatuan dokter anak di Amerika Serikat, American Academy of Pediatrics (AAP) sendiri menyatakan bahwa anak-anak dan remaja, termasuk bayi, tidak dianjurkan minum minuman yang mengandung kafein.
Bagi orang dewasa, kafein membuat kita lebih segar dan awas sehingga membantu produktivitas harian.
Namun tubuh bayi tidak bisa menghadapi efek tersebut dengan cara yang sama sehingga malah berdampak pada fungsi tubuhnya.
Oleh sebab itu, para orangtua dianjurkan menjauhkan kopinya dari bayinya, dan bukannya malah memberikannya secara sengaja.
Baca juga: Waspadai, Bahaya di Balik Hobi Minum Kopi Saset
Tidak ada batasan yang pasti kapan anak-anak diizinkan minum kopi, atau asupan berkafein lainnya.
Sebagai orangtua, kita perlu menentukan batasannya sendiri sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan anak.