Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/01/2023, 19:19 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

4. Malu berhubungan seks

Banyak orang yang merasa keberatan dengan seks. Hal ini terjadi terutama jika dilakukan di luar pernikahan atau kemitraan yang berkomitmen.

Beberapa orang bahkan menganggap seks sebagai tindakan yang kotor.

Jika kita adalah orang yang menganggap seks sebagai tindakan yang memalukan, penting untuk menghilangkan sentimen ini agar kita dapat melakukan dan menikmati seks dengan nyaman.

Tetapi, apabila kita merasa keberatan untuk berhubungan seks dengan orang tertentu atau dalam situasi tertentu, sebaiknya tunda dulu berhubungan seks hingga perasaan tersebut teratasi dan kita merasa lebih nyaman melakukannya.

5. Mengalami orgasme

Beberapa orang merasa bahwa setiap kali mereka orgasme, mereka akan menangis.

Orgasme adalah reaksi tubuh yang intens terhadap kenikmatan saat berhubungan seks.

Dalam sebuah studi tahun 2017, para peneliti menemukan bahwa orang-orang mengalami berbagai macam emosi, mulai dari menangis, bersin, hingga mengalami serangan panik setelah orgasme.

Hal ini dikenal sebagai "fenomena peri-orgasme" dan jarang terjadi.

6. Merasa kewalahan atau overwhelmed

Jika pekerjaan, kehidupan, atau masalah pribadi lainnya membuat kita kewalahan (overwhelmed), hal ini dapat memengaruhi kita saat berhubungan seks.

Ketika berhubungan seks, tubuh kita terus melepaskan campuran hormon.

Apabila kita menggabungkan lonjakan hormon dengan stres atau kecemasan, kita mungkin akan menangis.

Beberapa orang juga memiliki kondisi yang disebut kecemasan kinerja seksual yang dapat menyebabkan mereka menangis saat berhubungan seks.

Penelitian menunjukkan bahwa gangguan ini memengaruhi 9 hingga 25 persen pria dan 6 hingga 16 persen wanita.

Baca juga: 7 Tips agar Kehidupan Seks Tetap Bergairah Meski Sedang Stres

7. Berhadapan dengan trauma yang belum terselesaikan

Jika kita pernah mengalami pelecehan seksual atau emosional di masa lalu, hal ini dapat menyebabkan trauma.

Setelah mengalami trauma seksual, itu dapat membuat hubungan seks menjadi sulit untuk dilakukan dan dinikmati, terutama jika kita belum sembuh sepenuhnya dari trauma.

Oleh sebab itu, kita disarankan untuk merawat trauma yang belum terselesaikan dengan mengikuti terapi atau bergabung dengan kelompok pendukung.

Pastikan juga agar pasangan dapat mendukung penyembuhan melalui hubungan emosional dan seksual yang penuh kasih, pengertian, maupun saling menghormati.

8. Mengalami disforia postcoital

Disforia postcoital adalah suatu kondisi yang menyebabkan perasaan sedih yang intens pada wanita setelah berhubungan seks.

Dalam sebuah penelitian tahun 2015, para peneliti menemukan bahwa sekitar 46 persen partisipan pernah mengalami disforia postcoital setidaknya sekali dalam hidup mereka.

Jika kita mengalami kondisi ini, kita mungkin tiba-tiba menangis setelah berhubungan seks atau saat berhubungan seks, bahkan jika kita menikmatinya.

Dalam beberapa kasus, kita mungkin bertengkar dengan pasangan tanpa alasan yang jelas saat berhubungan seks.

9. Tidak bahagia dengan pasangan

Menangis bisa jadi merupakan tanda adanya masalah dalam hubungan kita.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com