Jika pekerjaan, kehidupan, atau masalah pribadi lainnya membuat kita kewalahan (overwhelmed), hal ini dapat memengaruhi kita saat berhubungan seks.
Ketika berhubungan seks, tubuh kita terus melepaskan campuran hormon.
Apabila kita menggabungkan lonjakan hormon dengan stres atau kecemasan, kita mungkin akan menangis.
Beberapa orang juga memiliki kondisi yang disebut kecemasan kinerja seksual yang dapat menyebabkan mereka menangis saat berhubungan seks.
Penelitian menunjukkan bahwa gangguan ini memengaruhi 9 hingga 25 persen pria dan 6 hingga 16 persen wanita.
Baca juga: 7 Tips agar Kehidupan Seks Tetap Bergairah Meski Sedang Stres
Jika kita pernah mengalami pelecehan seksual atau emosional di masa lalu, hal ini dapat menyebabkan trauma.
Setelah mengalami trauma seksual, itu dapat membuat hubungan seks menjadi sulit untuk dilakukan dan dinikmati, terutama jika kita belum sembuh sepenuhnya dari trauma.
Oleh sebab itu, kita disarankan untuk merawat trauma yang belum terselesaikan dengan mengikuti terapi atau bergabung dengan kelompok pendukung.
Pastikan juga agar pasangan dapat mendukung penyembuhan melalui hubungan emosional dan seksual yang penuh kasih, pengertian, maupun saling menghormati.
Disforia postcoital adalah suatu kondisi yang menyebabkan perasaan sedih yang intens pada wanita setelah berhubungan seks.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.