Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Gizi Nasional 2023, Ini Caranya Hadapi Anak Pilih-pilih Makanan

Kompas.com - 25/01/2023, 17:00 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Menghadapi anak yang pilih-pilih makanan masih jadi tantangan banyak orangtua di momen Hari Gizi Nasional 2023 ini.

Kebiasaan ini biasanya muncul di usia balita sehingga kecukupan nutrisi anak terganggu.

Alih-alih makan makanan yang kaya manfaat, lebih banyak anak-anak menyukai junk food, fast food atau menu minim gizi lainnya.

Pilih-pilih makanan yang normal dapat dimulai sejak usia 2 atau 3 tahun,” kata ahli diet terdaftar di Clevaland Clinic, Jennifer Hyland, RD, CSP, LD.

Baca juga: Anak Susah Makan? Bisa Jadi 8 Alasan Ini Penyebabnya

“Biasanya selama masa bayi, anak-anak adalah pemakan petualang dan mereka mencoba hal-hal baru. Pilih-pilih makanan benar-benar merajalela saat mereka menjadi balita."

Sering kali, selera makannya berubah drastis dan tidak bisa diprediksi.

Misalnya anak yang menyukai sayur mendadak enggan dan menolak semua jenis sayuran apa pun yang diberikan.

Cara menghadapi anak yang pilih-pilih makanan

Anak yang pilih-pilih makanan memang membuat frustasi namun bukan berarti orangtua membiarkan kebutuhan gizinya tidak tercukupi.

Kita tidak boleh menyerah membujuk anak mencoba makanan yang lebih bervariasi dan kaya nutrisi.

“Penting untuk terus memaparkan anak-anak pada makanan baru dari waktu ke waktu agar mereka mencobanya,” kata Hyland.

Baca juga: Hari Gizi Nasional 2023: Ini 5 Langkah Menerapkan Pola Makan Sehat

Penelitian menunjukkan, dibutuhkan 10-20 percobaan, dan sering kali lebih, bagi seorang anak untuk menyukai makanan tertentu.

Beberapa cara yang bisa dicoba untuk menghadapi anak yang pilih-pilih makanan antara lain:

Jangan memaksakan makanan

Jadikan makan sebagai pengalaman yang menyenangkan untuk anak. Jangan paksa buah hati makan jika mereka tidak lapar atau menuntut anak menghabiskan semua makanannya.

Melakukan hal itu dapat membuat anak menghubungkan makanan dengan kecemasan dan frustrasi.

Ilustrasi anak mengemut makanan atau anak susah makan.Thinkstockphotos Ilustrasi anak mengemut makanan atau anak susah makan.
"Memaksakan makanan dapat menyebabkan anak Anda tidak mempercayai nafsu makannya sendiri dan membuat mereka percaya bahwa mereka tidak dapat mengatur isyarat lapar mereka sendiri," Hyland memperingatkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com