Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/01/2023, 20:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa perempuan mungkin pernah mengalami dua kali haid dalam sebulan. Hal ini sebenarnya normal terjadi.

Namun dalam beberapa kasus, keadaan tersebut dapat mengindikasikan adanya masalah kesehatan yang memerlukan pengobatan jika terjadi secara konsisten.

Ada pun kemungkinan penyebab kita mengalami dua kali haid dalam satu bulan antara lain:

• Usia

• Melewatkan atau menghentikan kontrasepsi

• Perubahan gaya hidup atau kebiasaan

• Penambahan berat badan atau obesitas

• Endometriosis

• Penyakit tiroid

• Polip rahim atau fibroid

• Penyakit radang panggul

• Kanker

Penyebab siklus haid terjadi dua kali dalam satu bulan

Berikut ini adalah kemungkinan penyebab dua kali haid dalam satu bulan, serta gejala-gejala kondisi yang dapat menyebabkan siklus menstruasi yang tidak teratur, termasuk  cara penanganannya.

Baca juga: Obat untuk Gatal Vagina Saat Menstruasi Berdasarkan Penyebabnya

1. Usia dan frekuensi haid

Frekuensi, berapa hari siklus haid berlangsung, dan seberapa banyak kita mengalami pendarahan, semuanya dipengaruhi oleh kadar hormon tubuh.

Kadar ini berfluktuasi sepanjang hidup kita.

Selama masa remaja, siklus haid sering kali tidak teratur karena semua perubahan hormon yang terjadi.

Siklus haid juga mungkin menjadi normal pada usia 20-an atau 30-an, tetapi kemudian menjadi tidak teratur lagi pada usia 40-an dan awal 50-an saat kita memasuki masa menopause.

• Masa remaja

Usia rata-rata untuk mulai haid adalah 12 tahun, tetapi itu bukan suatu patokan.

Siklus haid pertama juga bisa terjadi antara usia 8-16 tahun.

Selama beberapa tahun pertama, siklus haid kita mungkin tidak teratur karena perubahan hormon yang terus-menerus.

Pergeseran ini dapat menyebabkan haid yang sering terjadi, misalnya dua kali dalam satu bulan.

Fluktuasi awal ini biasanya tidak perlu dikhawatirkan.

Namun, jika siklus haid kita tidak menjadi lebih teratur dari waktu ke waktu, bicarakan segera dengan dokter.

Apabila tidak ada kondisi yang mendasari yang menyebabkan haid yang sering keluar atau tidak teratur, dokter mungkin akan meresepkan kontrasepsi oral (pil KB) untuk mengatur siklus haid.

• Perimenopause

Perimenopause adalah saat kita sedang dalam masa transisi, tetapi belum mencapai menopause.

Menopause biasanya dimulai ketika kita tidak mengalami haid selama 12 bulan berturut-turut.

Selama masa ini, kadar estrogen kita menurun.

Hal ini dapat membuat siklus haid menjadi tidak teratur dan lebih (atau kurang) sering, yang menyebabkan dua kali siklus haid dalam satu bulan.

Aliran darah juga bisa menjadi lebih pendek atau lebih panjang, lebih ringan atau lebih berat.

Kebanyakan wanita biasanya memulai fase ini antara usia akhir 30-an dan pertengahan 40-an.

Proses ini umumnya berlangsung sekitar delapan hingga 10 tahun sebelum menopause dimulai.

Baca juga: Mengapa Migrain Lebih Sering Terjadi Saat Haid? Ini Penjelasannya

Beberapa orang mengalami menopause dini (sebelum usia 45 atau 40 tahun) dan perubahan frekuensi haid dapat menjadi tanda bahwa kita memasuki salah satu fase ini.

Jika perubahan haid berhubungan dengan perimenopause, kita mungkin dapat mengaturnya dengan pil, koyo, atau cincin KB.

2. Melewatkan atau menghentikan kontrasepsi

Kontrasepsi oral (pil KB) bisa menekan siklus haid normal dengan hormon yang membuat tubuh kita tidak berovulasi.

Pil KB biasanya datang dengan persediaan tiga minggu pil dengan hormon yang diikuti dengan satu minggu pil tanpa hormon (plasebo).

Kurangnya hormon selama minggu plasebo akan memicu siklus haid kita.

Hal yang sama juga dapat terjadi ketika kita berhenti minum pil KB atau bahkan melewatkan satu atau dua pil saja.

Selain itu, tubuh kita juga dapat bereaksi seperti ini jika kita melakukan kesalahan dalam menggunakan KB hormonal lainnya seperti koyo atau cincin KB.

Cara yang tepat untuk memulai kembali KB setelah melewatkan satu atau beberapa dosis tergantung pada jenisnya.

Selalu baca informasi yang disertakan dengan pil KB dan kita juga dapat bertanya kepada dokter atau apoteker mengenai apa yang harus dilakukan jika kita lupa meminum pil.

Baca juga: 10 Asupan Bernutrisi yang Bisa Redakan Kram Haid

3. Perubahan gaya hidup

Perubahan dalam gaya hidup dapat memengaruhi siklus haid kita.

Hal tersebut juga bisa membuat kita mengalami dua kali haid dalam satu bulan atau mengalami siklus lebih awal.

Faktor gaya hidup yang dapat mengubah siklus haid antara lain:

• Peristiwa yang membuat stres

• Perjalanan yang ekstensif

• Berolahraga lebih banyak

• Kurang tidur

Semua faktor ini membuat tubuh stres dan hipotalamus tidak berfungsi sehingga menyebabkan pelepasan hormon stres berlebih (kortisol).

Semua kortisol ekstra tersebut dapat mengubah kemampuan tubuh untuk mengatur hormon, yang menyebabkan siklus haid tidak teratur dan keluar lebih banyak atau lebih sedikit.

Biasanya, kembali ke rutinitas normal akan mengembalikan siklus haid ke jalur yang benar.

4. Penambahan berat badan atau obesitas

Pertambahan berat badan yang cepat dapat mengacaukan siklus haid kita.

Hal ini dikarenakan itu dapat memengaruhi bagian otak kita yang mengatur hormon (hipotalamus).

Di samping itu, penambahan berat badan juga bisa menyebabkan fluktuasi hormon yang dapat membuat kita mengalami siklus haid dua kali dalam satu bulan atau jarang.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com