Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minim Aktivitas, Pensiun Dini Berbahaya untuk Kesehatan Otak

Kompas.com - 26/01/2023, 07:49 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber Fox News

KOMPAS.com - Banyak anak muda bermimpi bisa pensiun dini agar bisa lebih menikmati hidupnya, bukannya sibuk bekerja setiap hari.

Namun siapa sangka keputusan tersebut bisa membahayakan kesehatan kita.

Riset yang dimuat dalam Journal of Economic Behavior & Organization menunjukkan bahwa pensiun dini dapat mempercepat penurunan kognitif pada masa dewasa akhir.

Baca juga: Persiapan untuk Pensiun Dini dengan Bahagia

"Peserta dalam program melaporkan tingkat keterlibatan sosial yang jauh lebih rendah, dengan tingkat sukarela dan interaksi sosial yang jauh lebih rendah daripada non-penerima," kata penulis utama karya ilmiah itu, Plamen Nikolov, asisten profesor ekonomi di Binghamton University, State University of New York.

"Kami menemukan bahwa peningkatan isolasi sosial sangat terkait dengan penurunan kognitif yang lebih cepat di kalangan orang tua," jelasnya.

Pensiun dini pengaruhi kesehatan otak

Penelitian dilakukan terhadap program pensiun dini yang dilakukan Pemerintah China sejak tahun 2009.

Para peneliti menganalisis program ini menggunakan survei kognitif yang disebut Survei Longitudinal Kesehatan dan Pensiun Cina (CHARLS) untuk melihat bagaimana rencana pensiun memengaruhi kinerja kognitif.

Peserta dalam program pensiun melaporkan penurunan kejadian minum alkohol secara teratur dibandingkan dengan tahun sebelumnya akan tetapi peserta melaporkan tingkat sukarela dan interaksi sosial yang lebih rendah dibandingkan dengan non-penerima.

Baca juga: Pertimbangkan Pensiun Dini, Tom Holland Ingin Fokus Berkeluarga

Terjadi pula peningkatan isolasi sosial yang sangat terkait dengan penurunan kognitif yang lebih cepat di kalangan orang tua.

Studi tersebut menyimpulkan bahwa pengaruh negatif pensiun dini pada aktivitas kebugaran mental serta keterlibatan sosial melebihi manfaat perlindungan pada perilaku kesehatan.

Indikator penurunan kognitif yang paling signifikan adalah daya ingat yang tertunda, yang telah ditunjukkan oleh penelitian sebelumnya sebagai prediktor penting demensia.

Penyebabnya

Ilustrasi pensiunanShutterstock Ilustrasi pensiunan
Pengaruh pensiun dini terhadap kesehatan kita tak lain merupakan gambaran sisi positif bekerja, yang cenderung jarang disadari.

"Saat Anda pergi bekerja, Anda menggunakan otak Anda secara aktif - dan dalam beberapa hal, bekerja membantu kemampuan mental Anda, seperti pergi ke gym meningkatkan kebugaran fisik," kata Nikolov.

Studi ini juga menyoroti manfaat berinteraksi dengan orang lain seiring bertambahnya usia.

“Ketika kita berinteraksi dengan orang, setidaknya ada dua komponen yang bermanfaat bagi Anda,” imbuhnya.

Baca juga: Tiru Kebiasaan Orang Makmur Setelah Pensiun Dini

Manfaat pertama adalah interaksi sosial ketika keterhubungan sosial dapat menghasilkan lingkaran umpan balik positif dari kesejahteraan sosial, emosional, dan fisik.

Sedangkan manfaat kedua dari jejaring sosial yang lebih besar adalah lebih banyak interaksi dengan teman dan keluarga secara alami meningkatkan stimulasi mental dan intelektual.

"Hal-hal yang penting dan menentukan kesehatan yang lebih baik mungkin sangat berbeda dari hal-hal yang penting untuk kognisi yang lebih baik di kalangan orang tua. Keterlibatan dan keterhubungan sosial mungkin hanya menjadi satu faktor paling kuat untuk kinerja kognitif di usia tua," urai Nikolov.

Ia berharap temuan ini bisa membantu para pensiunan, atau orang yang berencana melakukannya, memandang kegiatan pensiunnya dari perspektif yang lebih holistik.

Perlunya perhatian khusus pada keterlibatan sosial, menjadi sukarelawan aktif dan berpartisipasi dalam kegiatan yang meningkatkan ketajaman mentalnya.

Baca juga: Ingin Hidup Sehat dan Bahagia Saat Pensiun? Lakukan Saja Ini!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com