Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontroversi Gaun Kepala Singa Kylie Jenner, PETA Sebut Inovatif

Kompas.com - 26/01/2023, 08:20 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Penampilan Kylie Jenner saat menghadiri Schiaparelli Haute Couture di Paris Fashion Week menuai kontroversi.

Adik Kim Kardashian itu mengenakan gaun strapless beludru hitam yang dihiasi dengan kepala singa yang amat realistis, baik bentuk maupun ukurannya, lengkap dengan surainya.

Terpasang dipasang di bahu kanannya, kepala singa itu seperti bros raksasa, yang membuat busananya semakin menonjol.

Baca juga: Tajir Melintir di Usia Muda, Intip Kekayaan yang Dimiliki Kylie Jenner

Bagi penggemar mode, gaun kepala singa itu terasa bagaikan fashion statement yang sangat unik.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Schiaparelli (@schiaparelli)

Namun pendapat berbeda agaknya muncul dari berbagai pihak lainnya, termasuk yang menuding Kylie Jenner mempromosikan perburuan hewan liar di pentas mode.

Baca juga: 2022, Dolce & Gabbana Tak Lagi Gunakan Bulu Hewan

Gaun yang sama juga dipakai Irina Shayk saat tampil di runway sedangkan kepala macan tutul salju dan serigala disematkan di busana yang berbeda, diperagakan oleh Shalom Harlow dan Naomi Campbell.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Schiaparelli (@schiaparelli)

Kepala hewan liar tersebut sebenarnya adalah tiruan, dibuat dari busa, disulam dengan tangan dengan wol dan bulu imitasi sutra, dan kemudian dilukis dengan tangan agar terlihat serealistis mungkin.

Namun para pesohor tersebut dinilai memberikan contoh buruk dengan menjadikan hewan sebagai aksesoris semata.

"Hewan bukan aksesori," tulis salah satu netizen di Instagram.

"Kita harus berhenti menampilkan hewan sebagai 'produk' mewah," ujar Dan O'Neill, pembawa acara BBC dan ahli zoologi, menulis dalam komentar di postingan Instagram resmi Schiaparelli.

"Mereka mungkin terbuat dari busa, tetapi ini adalah spesies yang terancam punah yang secara historis dibunuh untuk diambil kulitnya menjadi pakaian."

"Faktanya setelah jatuhnya Uni Soviet, hingga 80 persen macan tutul salju terbunuh di sebagian wilayah mereka, sebagian untuk industri mode Rusia," tambah O'Neill.

Baca juga: Reishi, Bahan Pengganti Kulit Hewan yang Terbuat dari Jamur

"Saat ini mungkin hanya ada sedikitnya 4.000 yang tersisa di alam liar. Gambar-gambar ini hanya menunjukkan hewan-hewan ini memiliki nilai dalam kematian mereka. Mereka tidak, kecantikan mereka terletak pada hidup mereka, adaptasi mereka, dan sejarah evolusi mereka. Bukan berjalan di runway. Inspirasi sangat kuat, dan ini bukan inspirasi yang baik."

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PETA (@peta)

Namun sikap berbeda ditunjukkan oleh People for the Ethical Treatment of Animals (PETA), organisasi yang selama ini dikenal lantang dan keras terhadap eksploitasi hewan untuk kebutuhan mode.

Presiden PETA Ingrid Newkirk menganggap kontroversi tersebut terlalu berlebihan sedangkan koleksi terbaru Schiaparelli ini dinilai inovatif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com