Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Jerawat Setelah Waxing Wajah, Apa yang Harus Dilakukan?

Kompas.com - 27/01/2023, 11:34 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Byrdie

KOMPAS.com - Metode penghilangan bulu atau rambut di wajah dengan waxing sebenarnya tidak menyebabkan jerawat.

Namun, bakteri yang masuk ke pori-pori yang terbuka setelah waxing dapat menyebabkan jerawat.

Selain itu, waxing juga bisa menyebabkan jerawat dan iritasi karena beberapa alasan, seperti alergi terhadap lilin itu sendiri, sensitivitas kulit, atau bahkan mengalami luka bakar ringan.

"Waxing dilakukan dengan menghilangkan folikel rambut dari akarnya," kata seorang dokter kulit dewasa dan anak, Dr Karan Lal.

"Hal ini tidak hanya memungkinkan bakteri masuk ke dalam folikel rambut, tetapi trauma dari waxing  yang dapat menyebabkan peradangan," jelas dia.

Baca juga: Cold Waxing Vs Hot Waxing, Apa Beda dan Manfaatnya?

Saat melakukan waxing, sebagian kulit kita yang berada di permukaan juga mungkin akan terkelupas, yang berarti pori-pori bisa terbuka.

Dan, apa pun yang menyentuh area tersebut selama proses waxing, termasuk zat-zat yang menenangkan, juga dapat menyebabkan jerawat.

Untungnya, hal-hal sederhana seperti persiapan yang tepat dan perawatan pasca-waxing dapat meminimalkan jerawat sehingga kita bisa memiliki kulit yang bersih dan halus.

Tips mengatasi jerawat setelah waxing wajah

Nah, seperti dilansir laman Byrdie, berikut adalah sejumlah tips yang perlu dilakukan untuk mengatasi jerawat setelah waxing.

1. Mempersiapkan waxing dengan benar

Satu hal yang dapat kita lakukan untuk mencegah jerawat adalah dengan mempersiapkan waxing yang benar seperti menyingkirkan sel-sel kulit mati.

Cukup gunakan eksfoliator yang lembut — seperti kain lap dengan air hangat — sebelum melakukan waxing untuk memastikan riasan dan minyak terangkat dari wajah.

Manajer pelatihan di European Wax Center, Deidra Green menyarankan untuk menggunakan eksfoliator yang bebas minyak (yang berarti dapat membilas kulit tanpa meninggalkan lapisan minyak) 24-48 jam sebelum melakukan waxing.

Jika kita pergi ke salon atau spa, ahli waxing akan menggunakan pembersih sebelum melakukan waxing.

Namun, jika tidak, pastikan kita memintanya, atau mulai mencari penyedia layanan lain.

Menjaga kebersihan semua area juga penting.

Apabila kita berada di rumah, gosok tangan dan kuku secara menyeluruh dengan air hangat dan sabun.

Lal merekomendasikan penggunaan pembersih antibakteri sebelum melakukan waxing untuk mencegah infeksi.

Kemudian, kenakan sarung tangan sekali pakai untuk menjaga kebersihan.

Baca juga: 10 Efek Negatif Waxing di Area Wajah dan Cara Pencegahannya

Saat kita melakukannya di luar rumah, penting bagi ahli waxing untuk mengenakan sarung tangan (setidaknya pada tangan yang bersentuhan dengan kulit kita).

2. Tindakan pencegahan saat waxing

Dalam hal waxing, yang paling penting adalah jangan mencelupkan dua kali.

Meskipun itu adalah pot lilin milik kita sendiri, kita hanya boleh mencelupkan aplikator sekali dan kemudian membuangnya.

Menggunakan stik yang baru juga memastikan bahwa kita tidak memasukkan bakteri apa pun ke dalam produk.

Jika kita pergi ke tempat yang lebih profesional, lebih penting lagi bagi salon atau spa untuk mempraktikkan tindakan pencegahan ini.

Jika kita melihat bahwa salon tersebut kotor, maka kita harus membatalkan janji temu dan mencari penyedia layanan yang baru.

Di samping itu, menggunakan lilin berbahan dasar tea tree juga dapat membantu mencegah jerawat.

Tea tree diketahui memiliki sifat antiseptik yang sering digunakan dalam produk jerawat.

3. Perawatan setelah waxing

Jika kita berada di rumah, oleskan witch hazel dengan kapas. Sifat antiseptik dan menenangkannya dapat membantu menangkal infeksi.

Kita juga bisa mencoba Finipil, yang secara khusus dibuat untuk membunuh bakteri penyebab jerawat setelah waxing.

Seperti biasa, penting untuk tidak menyentuh area tersebut setelah melakukan waxing.

Baca juga: Seberapa Sering Kita Perlu Melakukan Waxing? Ini Saran Ahli

Meskipun banyak orang menikmati perasaan bebas rambut yang halus, namun kulit kita paling rentan terhadap infeksi setelah waxing.

Seorang ahli kecantikan di Wax LA, Shelby Galvan mengatakan, kita harus menghindari penggunaan produk yang mengandung minyak setelah melakukan waxing.

"Yang terbaik adalah melembapkan dengan produk bebas minyak yang alami dan tidak mengandung minyak sintetis," ungkap dia.

Sebagai gantinya, oleskan salep yang menenangkan kulit seperti hidrokortison, lidah buaya, atau witch hazel ke area tersebut untuk membantu menenangkan peradangan dan mengurangi iritasi.

Setelah membersihkan diri di rumah, kita juga dapat melakukan eksfoliasi ringan pada area tersebut keesokan harinya, kecuali jika kulit kita memerah.

"Penting untuk menunggu setidaknya satu atau dua hari untuk melakukan eksfoliasi kulit yang lebih agresif setelah waxing, karena waxing adalah bentuk eksfoliasi kulit," kata Green.

Melanjutkan eksfoliasi secara teratur dapat membantu menangkal jerawat dan rambut yang tumbuh ke dalam secara umum.

Dalam dua hari ke depan, kita sebaiknya menghindari pedikur jika melakukan waxing kaki, termasuk sauna dan whirlpool dengan jenis waxing apa pun.

Jika kita melakukan waxing tubuh, pilihlah mandi daripada berendam, karena itu dapat mengiritasi kulit yang baru saja di-waxing.

"Mandi air panas dapat membuat kulit menjadi dehidrasi," ujar Green.

"Selain itu, ingatlah bahwa kulit baru saja terkelupas dari waxing, jadi kita tidak perlu menggunakan sabun mandi yang keras, yang mengandung terlalu banyak minyak atau meninggalkan lapisan minyak," kata dia.

Baca juga: 3 Tips Mencegah Kulit Merah dan Iritasi Setelah Waxing

Dia juga merekomendasikan untuk menghindari segala jenis olahraga atau aktivitas yang akan membuat kita berkeringat pada hari perawatan dan mengenakan pakaian yang longgar di sekitar area yang telah di-waxing selama beberapa hari.

Waxing yang konsisten juga dapat membantu kulit bereaksi lebih baik terhadap proses penghilangan rambut.

Menurut Galvan, konsistensi adalah kuncinya, karena jerawat setelah waxing juga dapat terjadi karena reaksi kulit yang sensitif terhadap wax.

"Melakukan waxing setiap 4-6 minggu untuk membantu area tersebut menyesuaikan diri dapat membantu mencegah timbulnya jerawat," kata dia.

"Jika lebih dari enam minggu, maka kita akan memulai prosesnya dari awal lagi. Rawatlah kulit sebelum melakukan waxing dengan melakukan eksfoliasi dan biarkan area tersebut setelahnya," sambung dia.

4. Pertimbangkan metode lain

Jika kita masih berjerawat setelah melakukan waxing, pertimbangkan untuk menggunakan metode lain yang menghilangkan seluruh rambut dari folikel.

Threading sangat bagus untuk wajah (terutama alis) dan hampir tidak menyentuh kulit.

Kemudian, ada sugaring sebagai metode lain yang dapat dicoba dengan menggunakan bahan-bahan yang lebih alami.

Baca juga: 3 Tips Mencegah Kulit Merah dan Iritasi Setelah Waxing

Masalah lain dari waxing seperti rambut yang tumbuh ke dalam, rasa sakit, benjolan, hingga memar mungkin terjadi, tetapi itu dapat dihindari dan diobati.

Apa pun yang itu, jangan pernah memencet jerawat. Langkah ini akan menyebarkan bakteri dan dapat mendorong munculnya lebih banyak jerawat.

Solusinya, oleskan sedikit minyak tea tree atau produk pembunuh jerawat favorit kita ke area luar saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Byrdie


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com