Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lesssalt, Katering Sehat Asal Indonesia yang Menembus Singapura

Kompas.com - 27/01/2023, 12:32 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Beberapa tahun belakangan, tren gaya hidup sehat semakin digandrungi masyarakat di berbagai tempat. Hal ini tentu berpengaruh pada perkembangan industri kesehatan, salah satunya industri makanan sehat.

Namun kebanyakan orang beranggapan bahwa makanan sehat rasanya tidak enak. Alasannya, karena kurang bumbu, kurang garam, rasanya tawar, dan lainnya.

Tapi jangan salah. Tidak semua makanan sehat itu rasanya tidak enak. Hal tersebut dibuktikan berbagai brand penyedia makanan, salah satunya Lesssalt.

Lesssalt adalah salah satu brand katering makanan sehat di Indonesia yang terus berkembang dan berinovasi, terutama dalam soal rasa.

Lesssalt --yang bisa diartikan sebagai sedikit garam sekaligus plesetan dari kata lezat-- didirikan pada tahun 2014 oleh ibu dan anak, Dra. Mimi Tjiuwi & dr. Reffy Nugraha Halim di Kota Medan, Sumatera Utara.

Usaha ini berdiri tanpa direncanakan. Awalnya Dra Mimi merasa kewalahan karena anak-anaknya tidak mau makanan rumahan yang lebih sehat dibanding makanan jajan di luar.

Untuk mengatasinya, ia kemudian mencari dan menciptakan resep-resep makanan sehat yang enak agar anak-anaknya mau makan di rumah.

Ternyata masakannya digemari anak-anaknya serta orang-orang lain yang mencobanya. Ia pun mulai menjual makanan sehat tersebut.

Dalam perkembangaannya, Lesssalt lalu menyediakan layanan katering sehat dengan resep-resep ciptaan Dra. Mimi Tjiuwi.

Baca juga: Lesssalt, Menjadikan Makanan Lezat Sebagai Obat

Katering sehat asal Indonesia Lesssalt membuka cabang di Singapura Katering sehat asal Indonesia Lesssalt membuka cabang di Singapura
Mengusung tagline “Better Food for Better Life”, Lesssalt menggunakan bahan-bahan premium yang sebagian besar merupakan bahan organik.

Tidak hanya itu, bumbu-bumbu seperti garam, minyak, kecap, hingga sambal yang dipakai di Lesssalt diseleksi ketat agar kandungannya alami dan baik untuk kesehatan tubuh customer.

Alat masak yang digunakan juga merupakan panci berbahan titanium yang lebih aman karena tidak berisiko mengontaminasi makanan dengan logam berat.

Bukan hanya untuk menurunkan berat badan, setiap konsumen juga bisa menyesuaikan program diet mereka untuk memenuhi kebutuhan medis masing-masing, seperti diet untuk GERD, diabetes, kolesterol, dan kondisi medis lainnya yang memerlukan pola makan khusus.

Tak disangka, Lesssalt Diet terus berkembang dan kini telah memasuki tahun ke 8. Jumlah karyawan yang awalnya hanya 4 orang telah berkembang pesat menjadi lebih dari 200 orang.

Lesssalt terhitung telah melayani lebih dari 85.000 orang konsumen di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan. Bahkan Lesssalt baru saja meresmikan cabang internasional pertamanya yang berlokasi di Singapura pada tanggal 9 Januari 2023 lalu.

“Tentunya ini menjadi milestone sekaligus tantangan baru untuk Lesssalt. Misi kami adalah membantu dan mengedukasi orang-orang untuk menjalani hidup yang lebih optimal melalui gaya hidup sehat, agar orang-orang mempunyai awareness dan critical thinking terhadap apa yang mereka konsumsi,” kata dr. Reffy.

Kehadiran di Singapura dianggap sebagai pencapaian khusus karena tidak ada katering asal Indonesia yang hadir di sana kecuali Lesssalt.

Selain itu, hal ini juga membuktikan bahwa katering asal Indonesia berhasil mendapat pengakuan di negara lain, baik dalam hal kualitas, kebersihan, maupun rasa.

"Lesssalt berharap dapat berkontribusi dalam mengatasi masalah kesehatan di masyarakat, serta mengajak lebih banyak orang untuk fokus terhadap langkah preventif dari pada kuratif agar kualitas hidup masyarakat meningkat," papar dr. Reffy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com