Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis Karbohidrat yang Berbahaya bagi Kesehatan Jantung

Kompas.com - 28/01/2023, 10:30 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Eat This

KOMPAS.com - Mengatur pola makan sehat menjadi faktor penting dalam menjaga kesehatan jantung.

Agar jantung tetap sehat, ada satu makanan yang sebaiknya dihindari, yaitu karbohidrat yang dapat meningkatkan gula darah dengan cepat.

Karbohidrat seperti ini ditemukan dalam minuman manis dengan tambahan gula.

Baca juga: 4 Langkah untuk Pertolongan Pertama pada Kasus Serangan Jantung

Kadar gula darah yang tinggi secara terus-menerus dapat menyebabkan diabetes tipe 2, dan aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah).

"Soda dan minuman berpemanis gula lainnya adalah karbohidrat sederhana yang dilepaskan ke aliran darah lebih cepat daripada makanan lain dan menyebabkan peningkatan gula darah yang drastis."

Demikian penuturan ahli diet terdaftar Julie Upton, MS, RD, CSSD. Ia juga merupakan anggota dewan medis di Eatthis.com.

"Soda adalah karbohidrat terburuk untuk kesehatan jantung kita."

"Ada studi yang menunjukkan orang yang minum minuman manis memiliki kadar trigliserida lebih tinggi dan peningkatan risiko penyakit jantung," lanjutnya.

Dampak minuman berpemanis gula untuk jantung

Studi tahun 2020 yang diterbitkan di Journal of American Heart Association mengamati hubungan antara konsumsi minuman berpemanis gula dan profil kolesterol pada lebih dari 6.000 peserta.

Baca juga: Lisa Marie Presley Punya Riwayat Penyakit Jantung di Keluarga, Ini yang Perlu Diketahui

Selama masa tindak lanjut empat tahun, para peneliti menemukan peserta yang minum satu porsi (sekitar 350 mililiter) atau lebih minuman berpemanis gula memiliki kadar kolesterol HDL lebih rendah dan peningkatan trigliserida berbahaya.

Hasil ini dibandingkan dengan peserta yang minum kurang dari satu porsi minuman berpemanis gula setiap bulan.

Makanan manis lain yang berbahaya

Camilan manis, permen, konsentrat jus buah, dan makanan apa pun berbahan gula, pemanis jagung, dan molekul gula sirup seperti dekstrosa, fruktosa, glukosa, laktosa, maltosa, dan sukrosa memiliki efek negatif serupa pada tubuh.

"Kelebihan gula tambahan berkontribusi pada obesitas, diabetes, serta peradangan arteri, yang semuanya terkait penyakit kardiovaskular," kata ahli diet Katherine Brooking, MS, RD, co-founder Upton of Appetite for Health.

Brooking mengutip studi selama 15 tahun yang dimuat dalam JAMA Internal Medicine.

Dalam studi tersebut, ditemukan individu yang mengonsumsi 17-21 persen kalori dari gula tambahan berisiko lebih besar (38 persen) meninggal dunia akibat penyakit kardiovaskular.

Risiko itu lebih besar dibandingkan peserta yang asupan kalori hariannya dari gula tambahan hanya 8 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Eat This


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com